Tulis & Tekan Enter
images

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto : Ist)

Andi Satya: Rata-Rata Lama Sekolah di Kaltim Masih di Bawah Target Nasional

Kaltimkita.com, SAMARINDA - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya rata-rata lama sekolah di Kaltim yang baru mencapai 9,9 tahun, jauh dari target program wajib belajar 12 tahun.

“Kalau kita lihat capaian saat ini, masih tertinggal jauh dari target nasional. Rata-rata lama sekolah masyarakat kita baru 9,9 tahun, padahal seharusnya bisa mencapai 13 tahun,” jelasnya.

Menurutnya, kesenjangan antara target dan realisasi wajib belajar 12 tahun disebabkan oleh perbedaan orientasi dan pilihan hidup masyarakat, di mana banyak lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memilih untuk langsung bekerja daripada melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Pilihan hidup setiap orang berbeda. Ada yang punya kesempatan dan keinginan untuk kuliah, tapi tak sedikit juga yang memutuskan langsung mencari kerja setelah lulus SMA,” terangnya.

Andi satya sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kondisi ini menjadi tantangan serius, terutama dalam menyongsong peran strategis Kaltim sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan SDM berkualitas.

Dirinya mengajak generasi muda Kaltim untuk memiliki semangat yang tinggi dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan hingga mencapai tingkat magister (S2) dan doktoral (S3).

“Kita harus menyiapkan generasi yang siap bersaing di masa depan. Pendidikan tinggi menjadi salah satu kunci untuk menciptakan SDM unggul,” ucap Andi Satya.

Andi Satya menekankan bahwa kualitas SDM akan menjadi penentu utama daya saing daerah Kaltim dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045, di mana peran generasi muda akan sangat dominan dan strategis.

Tak hanya itu, Andi Satya mengimbau pemerintah daerah agar memperluas akses pendidikan, terutama melalui beasiswa dan peningkatan fasilitas pendidikan di wilayah pedesaan dan pinggiran.

“Kita harus bekerja lebih keras. Tantangannya bukan hanya angka, tapi bagaimana memastikan pendidikan itu benar-benar bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat," tandasnya. (AL/Adv/DPRDKaltim)



Tinggalkan Komentar