Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Siapa sangka, halaman rumah sederhana di RT 36 Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, bisa menjadi ladang cuan. Melalui usaha Akar Putih Hidroponik Farm, pasangan suami istri Itha Nur Aryani dan Amar kini sukses membudidayakan tiga jenis sayuran segar, yaitu selada, sawi daging, dan seledri.
Dengan sistem tanam tanpa tanah, mereka mengandalkan 400 lubang tanam dan modal awal sekitar Rp6 juta. Hasilnya tak main-main, setiap 35 hingga 40 hari, mereka dapat memanen sayur sehat dan segar yang laris di pasaran.
“Kalau dihitung, tiga sampai empat kali panen sudah balik modal. Biaya operasional per panen tidak sampai Rp500 ribu, tapi bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp2 juta,” ungkap Amar.
Mereka menggunakan benih impor yang dikenal lebih tahan terhadap cuaca panas dan hujan, serta menghasilkan daun yang lebih segar dan mulus.
“Kalau benih lokal sering muncul bintik cokelat seperti terbakar. Tapi yang ini kuat dan hasilnya bagus,” tambahnya.
Selain menjual langsung dari rumah, pemasaran dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
“Biasanya saya posting di status WA atau grup. Kadang belum sempat update, sudah ada yang pesan. Pernah sehari bisa habis 100 pack,” kata Itha tersenyum.
Harga jualnya pun terjangkau, sekitar Rp10 ribu per ikat untuk sayur selada segar. Pembeli biasanya datang langsung ke rumah atau memesan untuk diambil dalam jumlah besar.
Ke depannya, Itha dan Amar berencana menambah instalasi hidroponik menjadi dua lantai, agar kapasitas panen bisa lebih meningkat.
“Kalau instalasi bertambah, penghasilan juga ikut naik. Harapannya bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan memberi contoh bagi warga lain bahwa bertani modern bisa dilakukan dari rumah,” tutup Itha optimistis. (lex)


