.jpg)
Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dari lintasan jalanan kota Balikpapan hingga puncak-puncak gunung yang terjal, Muhammad Ma'mun Khariri menjelma menjadi sosok pelari trail muda yang patut diperhitungkan di kancah lari ultra Indonesia.
Lahir pada 30 Maret 2001, Khariri, sapaan akrabnya, awalnya tak pernah membayangkan akan menapaki dunia lari lintas alam. Perkenalannya dengan trail running bermula dari aktivitas santai bersama komunitas pada Januari 2020.
“Namun dari aktivitas sederhana itu, kecintaannya pada alam pegunungan mulai tumbuh,”ucapnya.
Sebelum mengenal trail, Khariri telah lebih dulu menekuni road running sejak 2019. Konsistensinya dalam latihan jarak jauh menjadi pondasi penting saat ia mulai mencoba jalur trail yang menantang tanjakan ekstrem, turunan curam, dan medan teknikal.
Langkah pertamanya di arena lomba trail dimulai pada 4 Desember 2022 melalui ajang Siksorogo Lawu Ultra 15K, di mana ia finis di posisi ke-7.
“Meski sempat mengalami kram karena terlalu cepat di awal, pengalaman itu menjadi titik balik penting dalam perjalanannya,” jelasnya.
Tak butuh waktu lama hingga Khariri mencicipi podium. Pada Mei 2023, ia tampil impresif di ajang Borneo Extreme Trail 20K di Samarinda, dan berhasil meraih posisi ketiga. Sejak saat itu, semangat dan rasa ingin tahunya terhadap dunia trail run semakin menggebu.
Dua pekan kemudian, ia menantang diri dalam ajang ekstrem Pinepark Everesting Challenge 24 jam di Batu, Jawa Timur. Menyelesaikan 24 putaran sepanjang 48 km dan total elevasi naik 6.600 meter, ia menjadi finisher terakhir.
“Dari pengalaman itu justru memberikan pelajaran penting dalam menjaga manajemen waktu, tidur, serta nutrisi dalam lomba-lomba panjang,” akunya.
Momentum besar datang tak terduga pada 4 November 2023 saat ia menggantikan temannya mengikuti BTS100 Ultra 102K di kawasan Bromo Tengger Semeru.
Tak disangka, ia keluar sebagai juara pertama. Kemenangan ini menjadi pemicu utama kecintaannya terhadap lomba ultra jarak jauh.
“Sejak itu, saya mulai lebih disiplin dalam latihan, tidur, dan menjaga pola makan,” lanjutnya.
Tahun 2024 menjadi puncak pencapaiannya. Khariri menjuarai Mantra116 (116K) di Gunung Arjuno-Welirang dengan elevasi 7.400 meter. Namun keberhasilan itu justru membuka tantangan baru, ia menerima banyak undangan lomba dan golden ticket, sampai membuat jadwal lombanya sangat padat.
Dalam rentang lima bulan, ia mengikuti lebih dari sepuluh ajang besar:
* Mantra116 (6 Juli) – Juara 1
* Ring of Lawu 100K (27 Juli)– Peringkat 8
* Bali Ultra Trail 80K (3 Agustus) – Juara 2
* BDG100 98K (31 Agustus)– Juara 2
* Toba Trail 84K (13 September)– Peringkat 10
* Dieng Trail Run 100K (21 September) – Juara 1
* Broder 50K (12 Oktober) – Peringkat 4
* The Magnificent Baling 100K (25 Oktober)– Peringkat 8
* Kebon Kopi Karanganyar 7K (17 November)– Peringkat 5
* Siksorogo Lawu Ultra 120K (30 November) – Juara 1
Kondisi fisik dan mental yang terkuras membuatnya lebih reflektif.
“Saya ingin lebih selektif dalam memilih lomba tahun ini agar bisa tampil maksimal,” terangnya.
Tahun 2025 ia membuka lembaran baru dengan mengikuti Penang Skyrace 30K, bagian dari kalender Skyrunner World Series di Malaysia. Meski hanya finis di posisi ke-16, pengalaman bertanding dengan pelari elit dunia menjadi nilai berharga dalam kariernya.
Pada Mei 2025, ia kembali menantang diri di ajang Rinjani100 kategori 100K yang terkenal berat. Ia bahkan datang lebih awal ke Lombok demi beradaptasi dengan medan dan cuaca ekstrem Rinjani.
“Kini, saya tengah bersiap untuk mengikuti ajang trail run BTS100 kategori 100 miles (170K) yang akan digelar November 2025 mendatang,” imbuhnya.
Tak hanya piawai di lintasan trail, Khariri juga aktif dalam berbagai olahraga outdoor lainnya seperti stand-up paddle, berenang, menyelam, dan bersepeda.
Keseimbangan ini, menurutnya, penting untuk menjaga stamina dan semangat dalam menjalani latihan maupun kompetisi. (rie)
Profil Singkat
Nama:Muhammad Ma'mun Khariri
Tempat, Tanggal Lahir: Balikpapan, 30 Maret 2001
Hobi: Lari, Stand Up Paddle, Berenang, Diving, Bersepeda.
.jpg)
.jpg)
