Kaltimkita.com, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Damayanti, menyoroti pola konsumsi digital generasi muda yang dinilai kian mendominasi kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, di tengah masifnya perkembangan teknologi dan media sosial, generasi muda perlu dibekali kesadaran literasi digital agar tidak kehilangan arah dan potensi diri.
“Teknologi itu ibarat pisau bermata dua. Bisa sangat bermanfaat, tapi juga bisa menyesatkan kalau tidak digunakan dengan bijak,” ujarnya.
Fenomena “scrolling tanpa tujuan” di platform seperti TikTok dan Instagram, menurut Damayanti, menunjukkan gejala ketergantungan digital yang bisa menghambat perkembangan pribadi generasi muda.
Ia menyebut, banyak anak muda saat ini menghabiskan waktu berjam-jam dengan gawai tanpa menghasilkan nilai tambah bagi diri mereka.
“Rebahan sambil scroll TikTok nggak salah. Tapi kalau itu jadi rutinitas utama, lalu berharap sukses? Itu perlu dikoreksi,” katanya.
Damayanti, yang dikenal aktif mendorong penguatan pendidikan karakter di Kaltim, mengajak pelajar dan mahasiswa untuk kembali membiasakan budaya literasi, seperti membaca buku, berdiskusi, menulis gagasan, dan memperluas perspektif.
“Kalau generasi muda ingin jadi pemimpin masa depan di dunia usaha, politik, pendidikan mereka harus punya dasar berpikir yang kuat. Dan itu dibentuk dari kebiasaan belajar dan berpikir kritis sejak dini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa literasi digital bukan hanya soal bisa menggunakan teknologi, tetapi juga kemampuan memilah informasi, membangun konten positif, dan menjaga produktivitas di tengah arus hiburan yang terus menggoda.
“Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri, bukan di ujung scroll. Mulailah dari hal kecil: baca buku, ikut diskusi, atau buat konten yang bermanfaat,” tutup Damayanti (AL/Adv/DPRDKaltim)