Tulis & Tekan Enter
images

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Foto : AL)

Ananda Emira Moeis: Buzzer Media Sosial Harus Dilihat sebagai Aspirasi, Bukan Ancaman

Kaltimkita.com, SAMARINDA - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, angkat bicara mengenai polemik maraknya buzzer dan perdebatan panas yang terjadi di media sosial. Ia mengajak semua pihak untuk tidak langsung memandang negatif dinamika opini publik yang berkembang di dunia maya.

Menurut Ananda, media sosial kini telah menjadi ruang terbuka bagi masyarakat dalam menyampaikan unek-unek, kritik, maupun masukan terhadap kebijakan publik. Oleh sebab itu, ia menilai fenomena buzzer, selama berasal dari suara organik masyarakat patut dianggap sebagai bentuk partisipasi dalam demokrasi.

“Netizen adalah bagian dari masyarakat. Selama pendapat atau kritik yang mereka sampaikan bukan hasil fabrikasi atau dorongan dari kelompok tertentu, maka itu sah sebagai aspirasi yang patut kita dengarkan,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan pentingnya membedakan antara opini yang muncul secara alami dari warga, dan akun-akun yang sengaja diciptakan untuk menciptakan opini tertentu secara tidak sehat.

“Kalau itu suara asli dari masyarakat, ya harus dijadikan bahan evaluasi. Kritik itu perlu, supaya kita tahu apa yang dirasakan warga. Tapi kalau akun-akun palsu yang niatnya cuma provokasi, tentu harus disikapi hati-hati,” jelasnya.

Ananda juga mendorong agar media sosial dilihat sebagai kanal strategis dalam membangun komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah, bukan sekadar sebagai ajang pertarungan opini atau sumber kegaduhan.

“Media sosial jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya. Ini juga ruang yang bisa kita manfaatkan untuk menyerap aspirasi, mengedukasi, dan membangun kepercayaan publik,” tuturnya.

Ia pun mengingatkan bahwa kritik sekeras apapun tetap harus dijawab dengan kepala dingin, selama kritik tersebut berlandaskan fakta dan disampaikan secara santun.

“Kita harus belajar mendengarkan, tidak alergi terhadap kritik. Karena dari sanalah justru kita bisa memperbaiki kebijakan agar lebih sesuai kebutuhan rakyat,” tukasnya. (AL/Adv/DPRDKaltim)



Tinggalkan Komentar