Tulis & Tekan Enter
images

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekba, Desain Gapura untuk Meningkatkan Citra Visual Kampung Dayak di Balut

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Gapura atau yang biasa di kenal dengan sebutan pintu gerbang sarana penting sebagai ciri khas untuk masuk ke suatu wilayah, perkantoran, perumahan dan lain sebagainya sebagai petunjuk yang memudahkan untuk mencari alamat serta menjadi bangunan estetika yang mempunyai nilai dan fungsi tersendiri.

Suku Dayak  yang ada di Balikpapan utara  memiliki budaya dan identitas yang unik Arsitekturnya penuh dengan ornamen, motif, dan ragam hias yang memiliki makna tertentu yang mengandung nilai karakter luhur yang sampai sekarang masih menjadi dasar kehidupan seluruh warga suku Dayak

Namun permasalahan yang terjadi adalah belum ada fasilitas penunjang di kawasan ini seperti gapura.

Beberapa penanda yang seharusnya menjadi elemen penting untuk mengarahkan pengunjung sekarang sudah tidak dapat terbaca dan sudah lapuk karena pengaruh cuaca dan juga kelembaban yang tinggi karena pengaruh suhu.

Padahal kawasan ini memiliki arti strategis karena merupakan wilayah perkampungan dayak , artinya memiliki potensi sumberdaya alam yang kuat dan kekayaan sumberdaya tersebut menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak seperti masyarakat di kawasan itu sendiri sehingga karena kawasan tersebut telah memiliki daya tarik yang kuat maka perlu didukung pula dengan penanda yang dapat memberikan representasi dari daya tarik pada kawasan tersebut.

Berdasarkan hasil diskusi awal antara tim pengabdian masyarakat dengan pengurus warga dayak ditemukan bahwa gapura yang merupakan pintu masuk atau penanda ketika memasuki desa sebenarnya masih belum bisa disebut sebagai gapura, sehingga perlu sebuah rancangan gapura agar mempermudah masyarakat luar untuk mengetahui lokasi desa serta membedakan kampong dayak dengan kampung sebelahnya.

Bangunan gapura ini dibuat berhadapan yang membatasi sisi kiri dan kanan sebagai bentuk pintu masuk menuju ke dalam kampong dayak. Bentuk gapura yang mengadaptasi gapura pada umumnya memiliki kemiripan bentuk dengan gapura desa lainnya di Balikpapan utara, sehingga bentuk tersebut belum merepresentasikan karakteristik kampung dayak.

Gapura yang ada hanya berfungsi sebagai penanda atau sebagai batas wilayah antara kampong lainnya. Apabila diamati lebih lanjut maka bangunan yang ada masih belum memiliki konstruksi dan ornamen yang sesuai serta memberikan kesan kokoh terhadap bangunan tersebut.

Selain itu, hal yang terpenting dari kondisi gapura yang ada juga masih belum dapat dijadikan sebagai sebuah identitas atau ikon yang memuat dan mencerminkan seluruh elemen baik ekonomi, sosial dan budaya masyarakat dayak. Hasil diskusi ini dituangkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk rancangan/desain awal gapura kampung dayak.

Untuk diketahui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Poltekba terdiri dari Ketua  Ferdy Kahandanie,S.T., M.T dengan beranggotakan Mahfud, S.Pd, M.T, Dr Sara Wibawaning Respati, ST. M.Sc, Drs. Sunarno, M.Eng dan Lilik Damayanti,S.S.,M.Hum. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar