Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan semakin menunjukkan kesiapannya menjadi mitra utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ya, dalam momen peringatan HUT ke-53 Real Estat Indonesia (REI), Pemerintah Kota Balikpapan membuka lebar pintu bagi para investor nasional untuk menanamkan modal di tujuh sektor strategis yang berpotensi tinggi.
Dalam acara jamuan makan malam bersama lebih dari 800 peserta dari 38 DPD REI di Hotel Novotel, Rabu malam (14/5/2025), Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo sejatinya menegaskan bahwa kota ini siap menyambut investasi besar sebagai bagian dari akselerasi pembangunan kawasan penyangga IKN.
“Tujuh sektor prioritas kami siapkan, mulai dari pengembangan kawasan industri hingga infrastruktur publik. Ini bukan hanya peluang, tapi kebutuhan yang mendesak seiring pesatnya pertumbuhan wilayah,” ujar Bagus mewakili Wali Kota Balikpapan.
Dijelaskannya, adapun tujuh sektor yang dibuka untuk investasi meliputi:
- Kawasan Peruntukan Industri Kariangau.
- Pengembangan wilayah pesisir.
- Permukiman dan perumahan.
- Hotel dan fasilitas MICE.
- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
- Pengelolaan limbah.
- Sektor pariwisata.
Bagus melanjutkan, dengan posisi geografis yang strategis dan peran vital sebagai simpul logistik, Balikpapan mencatat realisasi PMDN sebesar Rp 25,7 triliun di tahun 2024, meningkat dari Rp 24,1 triliun pada 2023 lalu. Sektor unggulan meliputi logam dasar, industri kimia-farmasi, pertambangan, transportasi hingga makanan.
"Sektor pariwisata juga menunjukkan geliat yang menjanjikan, dengan 2,7 juta kunjungan wisatawan tahun ini. Meski tingkat okupansi hotel masih di angka 37,46 persen, peluang untuk pengembangan fasilitas MICE dan akomodasi jangka panjang masih sangat terbuka," terangnya.
Sementara itu, tambahnya, pada aspek layanan kesehatan dan perumahan, kebutuhan akan infrastruktur dasar juga terus meningkat. Dengan proyeksi populasi mencapai 2,72 juta jiwa pada 2042, setidaknya 425 ribu unit rumah baru harus disiapkan. Begitu pula kebutuhan penambahan lima rumah sakit baru hingga 2045.
"Balikpapan kini memiliki 16 rumah sakit, namun berdasarkan grand design, dibutuhkan lima rumah sakit tambahan hingga 2045," ungkapnya.
Di samping itu, untuk mendukung kemudahan investasi, Pemkot Balikpapan terus berinovasi lewat penguatan layanan publik, termasuk pendirian Mall Pelayanan Publik, digitalisasi perizinan, dan sistem pelaporan daring.
"Semoga momentum perayaan HUT REI tak hanya menjadi pertemuan seremonial, tetapi menjadi ajang strategis mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha properti nasional dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Balikpapan," harap Bagus. (lex)