Tulis & Tekan Enter
images

“Buser Garang di Ladang”: Panen Jagung Perdana Binaan Polsek Batu Engau Paser

Kaltimkita.com, PASER - Ketika mayoritas daerah sibuk dengan banjir, masyarakat di Desa Kerang, Batu Engau, Kabupaten Paser sibuk melakukan panen. 

Dari lahan seluas satu hektare milik Sutris, anggota Kelompok Tani “Buen Were”, berton-ton jagung berhasil mereka panen.

Panen tersebut menghasilkan sekitar empat ton jagung jenis pakan ternak. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan nasional tahun 2025 yang digaungkan pemerintah.

Kegiatan panen dimulai pukul 08.50 Wita dan dibuka secara simbolis oleh Kapolsek Batu Engau, AKP Hadi Purwanto, yang turut hadir bersama sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Sertu Supandi yang mewakili Danramil Batu Engau.

Dalam keterangannya, AKP Hadi menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata peran Polri dalam mendukung ketahanan pangan. 

4 ton jagung merupakan hasil yang cukup signifikan untuk satu hektare lahan di tengah kondisi cuaca yang kian tak menentu.  

“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi melalui pertanian,” ujarnya.

Dari Buru Sergap ke Sawah

Sosok AKP Hadi dikenal luas sebagai perwira reserse dengan rekam jejak “garang”. Ia memulai karier sebagai instruktur bela diri di SPN, kemudian bertugas di tim buru sergap, hingga menjabat sebagai Kepala Reskrim di Polsek Balikpapan Utara dan Selatan, serta terakhir di Satresnarkoba Polresta Balikpapan.

Namun kini, ia menanam harapan bersama para petani. “Dulu kejar-kejaran dengan penjahat, sekarang kejar-kejaran dengan cuaca supaya panen nggak gagal,” ujarnya sembari tersenyum.

Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari stabilitas keamanan. “Jika masyarakat sejahtera, potensi kriminalitas bisa ditekan,” tambahnya.

Menanam Harapan di Desa Kerang

Di bawah kepemimpinan Kapolres Paser AKBP Novy Adhiwibowo, Polres Paser aktif mendorong berbagai program pertanian. Beberapa personel bahkan turun langsung membina masyarakat, seperti Aipda Bahrunsyah yang mendampingi budidaya singkong, serta Aipda Sangaji yang menggagas penanaman semangka di wilayah tersebut.

“Singkong ini bukan tanaman biasa. Kalau diolah, bisa jadi sumber ekonomi: dari tepung hingga keripik,” jelas Aipda Bahrunsyah.

Sementara Aipda Sangaji menambahkan, “Dulu kami ragu bisa tanam semangka. Sekarang? Lihat sendiri hasilnya.” (faz)



Tinggalkan Komentar