Kaltimkita.com, YOGYAKARTA – Malam mulai merambat turun di Tebing Breksi, Yogyakarta. Udara hangat khas kota pelajar menyatu dengan suasana akrab dan santai di sebuah kafe yang berdiri di atas batuan purba. Di tempat yang sarat sejarah geologis ini, sebuah sejarah baru tengah ditulis—bukan tentang batu, tapi tentang mimpi dan masa depan pemuda Kutai Kartanegara.
Sabtu malam (9/5), Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, hadir dalam sebuah sharing session yang mengangkat tema penguatan peran pemuda dalam promosi pariwisata dan pengembangan sistem pemasaran bagi pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kukar. Acara yang digelar sederhana, namun sarat makna ini, menjadi ruang bertemu antara pemerintah, komunitas, dan generasi kreatif Kukar.
Suasana pertemuan tidak dibalut formalitas. Sambil menikmati jamuan makan malam, para pelaku ekraf, kepala bidang Dinas Pariwisata, serta beberapa anggota DPRD Kukar, seperti Rahmad Darmawan (PDIP), Doni Ikhwani (NasDem), dan Hendra (Gerindra)—berdiskusi hangat, berbagi pengalaman, serta memetakan harapan.
Bagi Zikri Umulda, Kepala Bidang Ekraf Disparda Kukar, forum ini bukan sekadar kegiatan seremonial. “Kami ingin menggali kebutuhan riil pelaku ekraf di Kukar, membentuk forum koordinasi lintas sektor, dan memastikan pemerintah hadir sebagai fasilitator, bukan hanya regulator,” jelasnya.
Semangat ini sejalan dengan visi kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin, khususnya dalam misi kelima: memperkuat ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Di hadapan para peserta, Rendi menyampaikan harapan besarnya. Ia ingin melihat ekonomi kreatif sebagai mesin baru pembangunan Kukar, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga memberi ruang ekspresi bagi anak-anak muda yang punya semangat dan ide segar. “Kukar punya talenta luar biasa. Tantangan kita adalah bagaimana menghubungkan potensi itu dengan pasar, teknologi, dan dukungan lintas sektor,” ujarnya.
Melalui program Kukar Kreatif Idaman, Pemkab mendorong pemuda untuk berkarya di 17 subsektor ekraf—mulai dari kuliner, seni pertunjukan, desain, hingga film. Di era digital dan kolaboratif seperti sekarang, semua komunitas di Kukar diharapkan saling berbagi, saling menguatkan.
Malam itu, di antara obrolan dan tawa ringan, satu hal terasa jelas: semangat. Semangat untuk membangun Kukar yang tidak hanya kaya sumber daya, tetapi juga kaya karya, gagasan, dan kolaborasi. (Ian)