Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA — Tradisi sedekah bumi atau bersih desa masih menjadi denyut budaya yang hidup di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
Akhir Mei lalu, warga kembali menggelar ritual tahunan ini sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan limpahan rezeki dari alam.
Uniknya, tahun ini sedekah bumi digelar berbarengan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menandai sinergi antara pelestarian budaya dan pembangunan pendidikan di desa.
“Sedekah bumi ini adalah cara kami bersyukur atas nikmat usaha, kesehatan, dan sumber daya alam yang Tuhan berikan,” ujar Kepala Desa Ponoragan, Sarmin.
Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan tradisi. “Kalau generasi muda peduli, tradisi ini akan terus hidup. Tapi kalau tidak, bisa saja berhenti di tengah jalan,” katanya.
Upacara sedekah bumi bukan sekadar ritual, tapi juga sarat makna spiritual dan sosial. Selain doa bersama, kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga dan memperkuat identitas budaya lokal.
Sarmin berharap, warisan leluhur ini tetap dijaga sebagai bagian dari jati diri desa. “Tradisi ini bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana kita menanam nilai untuk masa depan,” tutupnya. (Ian)