Tulis & Tekan Enter
images

Nursyamsiarni D. Larose

Pemkot Balikpapan Perluas Program Makan Bergizi hingga Sasar Balita Berisiko Stunting

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus memperluas jangkauan Program Makan Bergizi (MBG). Tidak hanya menyasar anak sekolah, program ini kini menyentuh langsung keluarga berisiko stunting, khususnya balita dan baduta atau bayi di bawah dua tahun.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, menyampaikan bahwa implementasi program MBG untuk keluarga berisiko telah dimulai sejak 1 Oktober 2025 di Kelurahan Sepinggan Raya. Pada tahap awal, sebanyak 125 keluarga berisiko stunting tercatat sebagai penerima manfaat.

“Selama ini masyarakat mengenal MBG hanya untuk anak sekolah. Padahal sekarang, program ini juga sudah menyasar balita dan baduta di wilayah Sepinggan Raya. Programnya sudah berjalan sekitar satu bulan,” jelas Nursyamsiarni, Senin (10/11/2025).

Ia menerangkan, MBG merupakan bagian dari intervensi gizi spesifik yang diupayakan pemerintah daerah untuk mempercepat penurunan angka stunting di Balikpapan. Melalui program ini, keluarga dengan anak yang berisiko mengalami gizi kurang atau gizi buruk menerima paket makanan bergizi siap konsumsi setiap hari.

Makanan disalurkan secara terjadwal. Setiap pukul 10.00–11.00 WITA, paket makanan bergizi dikirimkan ke Balai Penyuluh KB yang berlokasi di dekat Puskesmas Sepinggan. Dari titik distribusi tersebut, kader KB dan kader posyandu bertugas menyalurkan langsung ke rumah-rumah keluarga sasaran sesuai data penerima yang telah diverifikasi DP3AKB. “Makanan disiapkan dan dikirim ke Balai Penyuluh KB, lalu kader yang akan mendistribusikannya ke tiap RT sesuai data keluarga berisiko. Jadi distribusinya langsung ke sasaran,” tambahnya.

Tidak hanya memberikan asupan makanan sehat, DP3AKB juga mengintegrasikan program MBG dengan edukasi pola asuh dan pemahaman gizi seimbang. Melalui edukasi tersebut, orang tua dibekali pengetahuan agar mampu menerapkan pola makan sehat dan perawatan yang tepat untuk tumbuh kembang anak di rumah, meskipun program telah selesai. Nursyamsiarni menyebut, langkah ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Balikpapan dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting yang pada 2024 ditargetkan mencapai angka 14 persen dan kini dilanjutkan secara berkesinambungan hingga 2025.

“Harapannya, program ini bukan hanya memperbaiki status gizi anak-anak dalam waktu singkat, tetapi juga membangun kesadaran keluarga tentang pentingnya gizi seimbang dan pola pengasuhan yang tepat,” ujarnya.

Ke depan, DP3AKB berencana memperluas pelaksanaan MBG ke kelurahan lain di Balikpapan, terutama wilayah dengan temuan risiko stunting yang lebih tinggi berdasarkan survei kesehatan keluarga dan pemantauan posyandu. Dengan perluasan sasaran hingga anak usia dini, Pemkot Balikpapan menegaskan langkah konkret dalam membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bebas stunting sejalan dengan visi kota sebagai Kota Layak Anak dan Kota Ramah Keluarga. (rep)



Tinggalkan Komentar

//