Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan rencana pembangunan Rumah Sakit Umum di Balikpapan Timur tetap berlanjut. Ya, proyek layanan kesehatan tersebut hanya mengalami penyesuaian waktu akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan kebijakan penghematan anggaran tidak mengubah arah pembangunan sektor prioritas. Ia melanjutkan bahwasanya pemerintah tetap menempatkan kesehatan, pendidikan, penanganan banjir, dan pelayanan air bersih sebagai fokus utama daerah.
"Penundaan ini bukan pembatalan. Kita tetap komit menjalankan proyek Rumah Sakit Balikpapan Timur. Hanya saja ada penyesuaian karena kebijakan pusat memangkas Transfer ke Daerah (TKD) hingga 50-75 persen," jelasnya, Senin (27/10/2025).
Ia menyebut, kondisi itu turut memengaruhi kemampuan fiskal daerah dalam melaksanakan sejumlah program. Kendati demikian, Pemkot tetap optimistis pemerintah pusat akan menambah alokasi pendapatan daerah pada triwulan berikutnya.
"Kita tetap berpikir positif. Pemerintah pusat sedang mencari sumber pendapatan baru, termasuk dari optimalisasi pajak dan pengembalian hasil pemberantasan korupsi," ujarnya.
Pemkot Balikpapan pun tengah melakukan penyesuaian anggaran dengan memangkas kegiatan yang bersifat seremonial, perjalanan dinas, serta penyelenggaraan rapat di hotel. Langkah ini dilakukan agar seluruh alokasi belanja lebih difokuskan pada pelayanan masyarakat.
"Yang kita kurangi kegiatan tidak prioritas. Tapi pelayanan publik tetap berjalan maksimal," tegas Bagus.
Ia juga mengungkapkan, efisiensi tersebut merupakan langkah tanggung jawab untuk menjaga stabilitas keuangan daerah di tengah dinamika transfer fiskal nasional. Disamping itu, kata Bagus, Pemkot juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian agar proyek Rumah Sakit Balikpapan Timur tetap mendapat dukungan pembiayaan dari APBD I dan APBN.
"Sumber pembiayaan daerah tidak hanya dari APBD kota. Ada bantuan provinsi dan dana pusat yang juga bisa digunakan untuk mempercepat realisasi proyek," ungkap Bagus.
Oleh karena nya, seluruh rencana kegiatan dan dokumen teknis RSUD Balikpapan Timur tetap disiapkan agar segera dapat dijalankan saat tambahan anggaran tersedia. "Rumah Sakit Timur itu tidak hilang, hanya tertunda. Begitu anggaran memungkinkan, proyek langsung jalan," pungkasnya.
Adapun, efisiensi yang ditempuh Pemkot Balikpapan menjadi bentuk komitmen dalam menjaga kesinambungan pembangunan tanpa mengorbankan pelayanan publik. Bagus optimistis, proyek strategis seperti RS Balikpapan Timur bisa segera direalisasikan demi meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi warga di kawasan timur kota. (lex)


