Kaltimkita.com, SAMARINDA – Kalimantan Timur menunjukkan komitmen seriusnya dalam mewujudkan kemandirian pangan, khususnya protein hewani. Upaya ini bukan hanya inisiatif sektoral, melainkan sebuah gerakan kolektif yang mendapat dukungan penuh dari pucuk pimpinan daerah dan terjalin melalui sinergi lintas sektor yang erat, memastikan gizi masyarakat terpenuhi dan ketahanan pangan terjaga.
Komitmen pemerintah provinsi ditegaskan langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, dalam Rapat Konsultasi dan Koordinasi Teknis Daerah (RAKONTEKDA) 2025 di Balikpapan.
Seno Aji dengan lugas menyatakan bahwa pembangunan peternakan dan kesehatan hewan adalah pilar penting yang mendukung misi kedua Gubernur Kaltim, yakni mewujudkan provinsi ini sebagai pusat ekonomi baru yang inklusif berbasis industrialisasi komoditas unggulan daerah.
Pernyataan ini bukan sekadar dukungan lisan, melainkan validasi politik yang kokoh, memberikan landasan kuat bagi setiap program dan kebijakan yang dijalankan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim. Ini mengindikasikan bahwa kemandirian pangan hewani adalah agenda prioritas utama pemerintah provinsi.
Visi Kaltim untuk "Generasi Emas" yang mandiri protein hewani tidak dapat terwujud tanpa kolaborasi multidimensi. DPKH Kaltim sangat menyadari hal ini, sehingga sinergi lintas sektor menjadi kunci strategi.
Momen tersebut terekam dalam RAKONTEKDA 2025 dengan penandatanganan kerja sama strategis antara DPKH Kaltim dan berbagai entitas krusial. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kaltim dilibatkan untuk menjamin aspek kesehatan hewan dan standar profesionalisme.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Provinsi Kaltim berperan vital dalam memastikan kelancaran rantai pasok, peningkatan nilai tambah produk, serta penguatan kelembagaan koperasi peternak. Tak ketinggalan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim turut bersinergi untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat peternak di tingkat desa, termasuk dalam implementasi program unggulan seperti Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).
Kerja sama yang terintegrasi ini menciptakan sebuah ekosistem yang kohesif, mampu mendukung perkembangan sektor peternakan dari hulu hingga hilir.
Capaian DPKH Kaltim dalam membentuk sembilan koperasi ternak baru di tujuh kabupaten/kota pada tahun 2024, dengan target 12 koperasi tambahan pada tahun 2025, merupakan bukti nyata efektivitas dari dukungan lintas sektor ini.
Komitmen Kaltim terhadap kolaborasi bukan hanya di atas kertas. DPKH Kaltim juga memberikan 14 penghargaan kepada pelaku usaha dan mitra kerja yang telah berkontribusi nyata dalam pengembangan sektor peternakan dan kesehatan hewan di Benua Etam, sebagai bentuk apresiasi konkret yang diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dan berinovasi.
Lebih lanjut, kehadiran empat narasumber kunci dari berbagai latar belakang—mulai dari perwakilan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM Prov. Kaltim, hingga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kaltim—menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam perumusan strategi.
Diskusi mendalam melalui Focus Group Discussion (FGD) yang terbagi dalam tiga kelompok pembahasan utama juga menjadi bukti nyata bagaimana Kaltim membangun strategi berbasis konsensus dan partisipasi. (fan/adv/diskominfo kaltim)