Tulis & Tekan Enter
images

Sekelompok ibu-ibu di Samarinda penerima manfaat pemberdayaan ekonomi dari Dinsos Kaltim.

Jurus Pemprov Kaltim Entaskan Kemiskinan, Bantuan Modal Usaha hingga Rp5 Juta untuk Individu

Kaltimkita.com, SAMARINDA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim tengah menyiapkan jurus baru untuk mengentaskan 1.500 warganya dari jurang kemiskinan pada tahun 2025. Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kini hadir dengan pendekatan yang lebih personal, menyasar individu, bukan lagi kelompok, dengan harapan dapat menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa program UEP ini adalah terobosan signifikan dari program sebelumnya.

 "Tingkat keberhasilan program kelompok sebelumnya cukup rendah, hanya sekitar 46 persen yang mampu bertahan. Ini karena sulitnya menyatukan lima orang dengan jenis usaha dan lokasi yang sama," jelas Andi di Samarinda, Rabu (4/6/2025).

Dengan UEP berbasis individu, Dinsos Kaltim optimistis dapat menekan tingkat kegagalan. Setiap calon penerima akan menjalani asesmen mendalam untuk memastikan jenis usaha yang dipilih sesuai dengan potensi dan minat mereka. Ini bukan sekadar bantuan, melainkan investasi untuk masa depan.

Bantuan Rp4,5 Juta-Rp5 Juta dan Pendampingan Holistik

Setiap penerima program UEP akan mendapatkan bantuan berupa barang dan bahan senilai kurang lebih Rp4,5 juta hingga Rp5 juta. Dana ini dialokasikan untuk alat kerja dan bahan baku sesuai dengan jenis usaha yang dipilih. Sebanyak 1.500 sasaran UEP akan dibagi rata di seluruh kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur, dengan masing-masing sekitar 150 orang per daerah.

"Penguatan pasca-bantuan juga akan melibatkan kerja sama dengan sektor lain, seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Disperindagkop Kaltim untuk pelatihan manajemen usaha, pemasaran, atau peningkatan keterampilan bersertifikasi," papar Andi.

Tak hanya pendekatan individu, UEP 2025 juga lebih inklusif. Jika sebelumnya fokus pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), kini UEP mengakomodasi laki-laki yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki keinginan untuk berusaha, terutama dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Jenis usaha yang didukung pun semakin bervariasi. Dari yang semula hanya makanan, minuman, dan gorengan, kini Dinsos Kaltim memperluasnya menjadi enam jenis usaha, yaitu makanan, minuman, gorengan, ternak ayam, pengolahan kue, dan bengkel.

 "Kami memang sudah menjaring mulai tahun ini kebutuhan apa yang mau diusahakan oleh mereka," kata Andi.

Setelah bantuan diberikan, monitoring akan diperkuat dengan melibatkan relawan dan pilar-pilar sosial seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di lapangan.

"Monitoring ini bertujuan untuk mengetahui hambatan yang mungkin muncul dan membantu mencarikan solusi agar usaha tetap berjalan," ungkap Andi.

Andi berharap, upaya ini dapat memastikan penerima bantuan memiliki usaha yang berkelanjutan, menambah penghasilan, dan pada akhirnya dapat keluar dari kemiskinan secara mandiri. (fan/adv/diskominfo kaltim) 



Tinggalkan Komentar