Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Banjir yang kerap melanda kawasan Kecamatan Balikpapan Timur usai hujan deras rupanya memiliki sebab yang jelas, yakni saluran drainase yang tak lagi berfungsi secara optimal.
Adapun persoalannya, yaitu terjadi di saluran air pintu masuk Tol Balikpapan - Samarinda, tepatnya di kawasan Kelurahan Manggar, di mana tumpukan sedimentasi dan tumbuhan air memenuhi aliran drainase, sehingga membuat air tak bisa mengalir sebagaimana mestinya. Warga setempat pun merasa terganggu dan selalu menjadi korban kebanjiran.
Ya, problem ini tak luput dari perhatian serius Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nurhadi Saputra. Ia menanggapi keluhan warga yang merasa terganggu dengan genangan air yang semakin sering muncul dan meluas hingga membanjiri ke lingkungan tempat tinggal mereka.
“Saat kami cek langsung ke lapangan, memang kondisinya cukup memprihatinkan. Saluran air dipenuhi banyak sekali tumbuhan liar yang menyumbat drainase," kata Nurhadi kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).
“Untungnya, kami langsung berkoordinasi dengan pihak balai, dan alhamdulillah mereka merespons cepat dengan melakukan pembersihan," sambungnya.
Dewan dapil kota Balikpapan ini menjelaskan, bahwa drainase tersebut bukan sekadar saluran biasa, namun fungsinya begitu krusial sebagai jalur pembuangan air dari wilayah Balikpapan Timur dan sebagian dari Balikpapan Utara.
Ketika musim hujan tiba, kata dia, beban debit air yang ditampung sangat besar. Maka jika saluran itu tersumbat, potensi banjir pun tak bisa dihindari.
“Ini bukan hanya soal kenyamanan pengguna jalan tol, tapi juga menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga sekitar. Kalau tidak ditangani, dampaknya bisa lebih luas,” ujarnya.
Kendati demikian, sebagai wakil rakyat, Nurhadi pun mengajak semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas drainase yang ada. Menurutnya, persoalan lingkungan seperti ini jangan sering dianggap sepele, padahal efeknya sangat nyata.
“Kalau kita abai, banjir akan terus datang. Padahal pencegahannya bisa dilakukan sejak dini dengan perawatan yang rutin,” tutup Nurhadi. (lex)