Kaltimkita.com, BALIKPAPAN — Upaya peningkatan layanan transportasi publik di Kota Balikpapan terus digenjot Dinas Perhubungan (Dishub). Seiring rencana pelimpahan operasional dari Kementerian Perhubungan kepada pemerintah kota, Dishub mulai menyiapkan langkah strategis, termasuk wacana penambahan koridor Balikpapan City Transport (BCT) dan penguatan fasilitas pendukung.
Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli, menyebut bahwa hingga 2026 seluruh operasional BCT masih berada di bawah kendali pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Mulai dari pengelolaan sumber daya manusia, armada, hingga operasional harian masih menjadi tanggung jawab pusat.
“Posisi saat ini masih kewenangan pusat sampai 2026. Semua operasional, SDM, dan teknis lainnya masih dikelola pusat. Kami di daerah menyiapkan perencanaan dan kebutuhan anggarannya,” ujar Muhammad Fadli dikonfirmasi media, Sabtu (8/11/2025).
Meski demikian, Dishub sudah memetakan sejumlah kebutuhan yang harus dipersiapkan sebelum kewenangan diserahkan ke daerah pada Juli 2027. Salah satunya yaitu penambahan koridor yang dinilai penting guna memperluas jangkauan layanan transportasi publik.
Dishub mengusulkan agar salah satu koridor dapat diperluas hingga kawasan Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome. Fadli menilai kawasan tersebut memiliki potensi mobilitas tinggi, terutama karena menjadi pusat kegiatan masyarakat dan lokasi perhelatan acara berskala besar.
“Kami mengusulkan agar koridornya bisa melayani hingga BSCC, sama seperti yang sudah menjangkau bandara. Ini masih usulan, tapi kami berharap Desember sudah bisa mulai direalisasikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, perluasan ini merupakan bagian dari upaya menghadirkan transportasi publik yang terintegrasi, nyaman, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat urban. Dishub juga terus berkoordinasi dengan kementerian agar proses pengalihan kewenangan dapat berjalan mulus.
Selain fokus pada penguatan transportasi, Dishub Balikpapan juga mencatat prestasi melalui raihan apresiasi dalam program Eco Office. Penghargaan ini diberikan kepada instansi yang dinilai mampu membangun budaya kerja ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan.
Menurut Fadli, komitmen tersebut tidak hanya diterapkan melalui kebijakan, tetapi juga lewat langkah nyata di lingkungan kerja sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah penghematan energi, pemilahan sampah, edukasi hemat air, serta penyediaan fasilitas khusus sampah plastik.
“Di kantor Dishub sudah kita sediakan tempat khusus untuk sampah botol plastik. Selain itu, kita pasang pesan edukatif di saklar listrik dan keran air untuk mengingatkan pegawai agar hemat energi,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa apresiasi ini menjadi pemantik semangat untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan, baik dari sisi transportasi maupun budaya kerja. “Ini hasil kerja bersama seluruh jajaran. Kami ingin terus memberikan pelayanan terbaik, bukan hanya dalam transportasi, tetapi juga sebagai instansi yang berkomitmen pada lingkungan,” tutupnya. (rep)


