Tulis & Tekan Enter
images

Optimalkan Peran Jitupasna, BPBD Balikpapan Percepatan Pemulihan Pascabencana

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus memperkuat perannya sebagai leading sector dalam upaya penanggulangan bencana di daerah. Penguatan ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, khususnya bersama Tim Kajian Kebutuhan Pasca Bencana atau Jitupasna Pemerintah Kota Balikpapan, guna memastikan seluruh proses pemulihan pascabencana berjalan sistematis, terarah, dan tepat sasaran.

Tim Jitupasna merupakan tim lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk untuk memastikan penanganan dampak pascabencana tidak hanya berhenti pada tahap kedaruratan, tetapi berlanjut hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Tim ini beranggotakan unsur BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Permukiman, Bagian Pemerintahan, serta Bagian Administrasi Pembangunan Setdakot, dan didukung unsur kecamatan serta kelurahan.

Kasi Rekonstruksi BPBD Balikpapan, Muhammad Fajar, menyampaikan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan penanganan pascabencana. Menurutnya, kehadiran Jitupasna memperkuat dasar penentuan langkah-langkah strategis pemulihan sesuai kebutuhan warga terdampak. “Penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas BPBD. Adanya konsep pentahelix membuka ruang keterlibatan seluruh unsur, mulai pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, hingga masyarakat. Semua harus bersinergi,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).

Ia menekankan bahwa mitigasi bencana harus menjadi perhatian bersama karena merupakan langkah awal untuk meminimalkan dampak saat bencana terjadi. Strategi mitigasi yang dimaksud mencakup pembangunan infrastruktur yang aman, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta penyusunan program edukasi kesiapsiagaan masyarakat. “Mitigasi itu penting dan harus dilakukan sejak dini. Karena ketika terjadi bencana, kita sudah memiliki kesiapan dari sisi infrastruktur maupun SDM untuk meminimalkan risiko. Setelah fase tanggap darurat, BPBD menyampaikan hasil kajian dan rekomendasi penanganan kepada Asisten Tata Pemerintahan Setda Kota Balikpapan untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing pihak,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut nyata dari koordinasi lintas sektor tersebut, BPBD bersama Tim Jitupasna telah turun ke sejumlah lokasi bencana di kota ini. Di antaranya peninjauan pascalongsor di Puskesmas Sumber Rejo pada Senin (3/11/2025). Longsor tersebut berdampak pada area fasilitas kesehatan sehingga memerlukan perbaikan struktural dan penataan ulang area rawan. Selain itu, tim juga melakukan monitoring pascabencana kebakaran permukiman di RT 29 dan RT 32 Kelurahan Baru Ilir pada Sabtu (25/10/2025), yang menghanguskan tujuh rumah. Peninjauan dilakukan untuk menghimpun data kebutuhan masyarakat terdampak, termasuk hunian sementara, bantuan bahan bangunan, dukungan kesehatan, hingga aspek sosial dan ekonomi.

Tidak hanya melakukan peninjauan, BPBD juga memastikan adanya dukungan lanjutan bagi warga yang terdampak. Melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD memfasilitasi kerja sama antara Baznas Balikpapan dan pihak kelurahan dalam penyaluran santunan bagi pelajar korban kebakaran. Bantuan diberikan dalam bentuk tabungan yang ditransfer langsung melalui perbankan agar lebih aman, tepat sasaran, dan dapat dimanfaatkan untuk keberlanjutan pendidikan anak-anak. Fajar menegaskan bahwa setiap tahap pemulihan pascabencana memerlukan ketelitian, akurasi data, serta koordinasi yang solid agar kebijakan intervensi sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. “Tujuan utama dari setiap langkah yang kami lakukan adalah memastikan warga terdampak bisa segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas dengan aman dan layak. Kami berharap sinergi lintas sektor ini terus berjalan dan semakin kuat ke depan,” imbuhnya.

Pemkot Balikpapan juga terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Partisipasi aktif warga, menurutnya, menjadi bagian penting dari keberhasilan penanggulangan bencana, khususnya dalam konteks mitigasi dan upaya pencegahan. Ke depan, BPBD Balikpapan akan melanjutkan pemantauan terhadap sejumlah titik rawan bencana sembari memperkuat program edukasi kebencanaan, khususnya di tingkat kelurahan dan sekolah. Harapannya, upaya mitigasi semakin menyentuh lapisan masyarakat yang lebih luas dan mampu menciptakan kota yang lebih tangguh bencana. (rep)



Tinggalkan Komentar

//