Tulis & Tekan Enter
images

Lumpuh total aktivitas masyarakat akibat banjir  melanda.

Muara Ancalong Dilanda Banjir, Tak Ada Perhatian, Mobilitas Masyarakat Lumpuh Total

KaltimKita.com, MUARA ANCALONG – Banjir tengah melanda Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur. Dari keterangan warga setempat, sejak Selasa (18/5/2021) hingga Rabu (19/5/2021) hari ini tak kunjung surut.

Bahkan hari ini, menyebabkan bagian atas gorong-gorong menyisakan lubang mengalami kerusakan. Diperkirakan selain dikarenakan banjir  kiriman dari kawasan dataran tinggi seperti dari wilayah kecamatan dataran tinggi Muara Wahau merembes hingga ke kawasan dataran rendah seperti Muara Ancalong.

Selain itu dari penuturan beberapa warga, banjir yang terjadi diakibatkan pula dengan banyaknya perusahaan  pertambangan batu bara yang dalam prakteknya tak lagi ramah lingkungan akibat mudahnya mendapatkan ijin akan areal perluasan pertambangan batu bara yang diekspoilitasi secara besar-besaran. Tentu ini, pada akhirnya berdampak merugikan masyarakat melalui kerusakan lingkungan dan mendatangkan musibah bencana alamnya.

KRITISI : Dani Marsudi keluhkan kondisi banjir yang merendam Muara Ancalong belum ada penanganan serius.

Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut terkait situasi terkini wartawan KaltimKita.com mencoba mewawancarai Dani Marsudi.

Salah satu abdi negara pada Dinas Perhubungan Kutim yang berdomisili  di RT 01 Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur  menegaskan kondisi banjir kian parah, sampai membuat lapisan atas gorong – gorong amblas.

Lantas ada upaya – upaya apa saja yang dilakukan pihak pemerintah Kabupaten sejauh ini, dengan menurunkan pihak terkait dalam penangananya? “Belum ada penanganan spesifik terlebih banjir belum surut, apalagi saat ini langit diatas Muara Ancalong mendung dikhawatirkan intensitas hujan turun kembali hingga debit volume air meluap,” ulas pria yang karib disapa Papa Gilang.

Sementara aktivitas mobilisasi masyarakat sekitar dalam menggerakan roda perekonomian lumpuh total akibat akses jalannya terendam banjir cukup dalam. “Untuk kendaraan roda dua dan empat milik masyarakat sama sekali tidak bisa melintas, jadi dapat dikatakan benar-benar lumpuh,” tegas pegawai Dishub Muara Ancalong Kutim.

Nah, sebagai abdi negara, ia tetap menyuarakan terkait beragam persoalan infrastruktur di desanya yang terabaikan selagi demi kepentingan masyarakat, bahkan dirinya dengan lantang dan gamblang mengungkapkan.

Menyisakan lubang menganga pada lapisan atas saluran drainase tepatnya pada atas gorong-gorong akibat terendam banjir.

“Perlu digaris bawahi, hampir rata-rata adanya dampak kerusakan yang terjadi, kebanyakan selalu masyarakat yang terkena imbas dampak kerugiannya dan selalu secara bersama swadaya mengandalkan sebatas lintas koordinasi dengan stake holder,” sambungnya.

Ia pun berharap setidaknya ada tindak lanjut prioritas penanganan dalam mengantisipasi banjir yang terjadi. Jika air telah surut dapat dilakukan oleh pemerintah terkait. Minimal peninggian badan jalan, pembangunan drainase yang memadai serta perbaikan gorong-gorong diatas badan jalan yang tergerus air. “Selama ini, saat tengah menghadapi banjir masyarakat jika ingin berpergian  dengan kendaraan roda duanya harus membayar jasa pengangkutan dengan perahu ketinting,” bebernya.(aji/rin)

 


TAG

Tinggalkan Komentar