Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) resmi memulai proyek besar di kawasan Tanjakan Global, Jalan MT Haryono, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik paling padat dan menantang bagi pengendara di kota minyak tersebut.
Proyek senilai Rp30 miliar ini tidak hanya berfokus pada overlay atau pelapisan ulang jalan, tetapi juga mencakup rekayasa kemiringan kontur agar jalur tersebut menjadi lebih landai, aman, dan nyaman dilalui kendaraan.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPU Balikpapan, Rachmatullah, mengatakan proyek ini merupakan bagian dari program penataan infrastruktur jalan tahun 2025, yang menargetkan sejumlah titik prioritas di wilayah Balikpapan.
“Tahapan awal dimulai dari sisi atas tanjakan di kawasan WIKA menuju depan Global Sport. Area ini menjadi fokus utama karena kondisi permukaan jalan sudah mulai bergelombang dan kemiringan cukup ekstrem,” jelasnya, Sabtu (17/10/2025).
Rachmatullah menyebut, pekerjaan overlay telah dimulai sejak awal Oktober dan ditargetkan selesai pada Desember 2025. Proyek dikerjakan secara bertahap mengingat Jalan MT Haryono merupakan jalur utama penghubung kawasan tengah dan selatan kota, termasuk akses menuju perkantoran, kawasan bisnis, serta perumahan padat penduduk.
Untuk meminimalkan dampak terhadap aktivitas masyarakat, DPU menerapkan sistem buka-tutup jalan di lokasi proyek. Pengaturan dilakukan menyesuaikan jam sibuk kendaraan, dengan dukungan petugas lalu lintas di lapangan.
“Kami berusaha agar pekerjaan tidak terlalu mengganggu mobilitas warga. Karena itu, pengerjaan dilakukan secara bergantian per sisi jalan dan dibantu oleh petugas lalu lintas,” tambahnya.
Sebelum pengerjaan dimulai, DPU juga telah berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Balikpapan terkait pengaturan arus kendaraan dan pengamanan area kerja. Awalnya, sempat muncul opsi untuk mengalihkan arus kendaraan ke Jalan Syarifuddin Yoes. Namun setelah simulasi, diputuskan jalur utama MT Haryono tetap digunakan dengan pola buka-tutup.
“Kalau semua kendaraan dialihkan, justru bisa menimbulkan kepadatan baru di kawasan Syarifuddin Yoes dan Sepinggan. Karena itu, opsi terbaik adalah pengaturan buka-tutup di titik proyek,” ujar Rachmatullah.
Selain memperbaiki kontur jalan, proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi masalah genangan air yang kerap muncul setiap kali hujan deras mengguyur Balikpapan, terutama di depan Global Sport. Selama ini, area tersebut menjadi langganan genangan akibat kapasitas drainase yang tidak memadai.
“Setelah dilakukan overlay dan perbaikan kemiringan, aliran air akan diarahkan ke sisi jalan yang lebih rendah sehingga genangan bisa diminimalkan. Namun bila setelah proyek selesai masih ditemukan genangan, kami akan lakukan evaluasi dan perbaikan lanjutan,” tegasnya.
Pihak DPU juga menambahkan, material yang digunakan dalam proyek ini adalah campuran aspal modifikasi yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap beban kendaraan berat dan perubahan cuaca ekstrem.
“Aspal modifikasi ini lebih kuat dan fleksibel. Harapannya, hasil pekerjaan bisa bertahan lebih dari lima tahun tanpa perlu perawatan besar,” tukas Rachmatullah. (rep)