Tulis & Tekan Enter
images

Kolaborasi untuk Pemberdayaan: RBI Hadir sebagai Ruang Sinergi di Balikpapan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Balikpapan mendapat dorongan baru dengan hadirnya Ruang Bersama Indonesia (RBI), sebuah inisiatif yang mengandalkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa RBI bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan ruang kolaboratif yang bertujuan memperkuat ketahanan sosial, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak.

 “Ini adalah ruang untuk membangun kekuatan bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada partisipasi masyarakat dan sektor lain untuk melindungi dan memberdayakan,” ujar Menteri Arifah saat meresmikan RBI di Taman Bekapai, Balikpapan, Jumat (29/8/2025).

 Balikpapan menjadi salah satu kota yang cepat merealisasikan komitmen ini. Dalam kunjungan sebelumnya pada Februari 2025, Menteri Arifah telah menyosialisasikan program-program yang bisa disinergikan dengan pemerintah daerah. Tak butuh waktu lama, RBI pun berdiri dan siap dimanfaatkan masyarakat.

RBI dirancang untuk menampung berbagai aktivitas edukatif dan sosial. Salah satunya dengan menyediakan permainan tradisional yang mendorong anak-anak bersosialisasi secara langsung, sebagai alternatif dari penggunaan gadget yang berlebihan.

“Kalau anak-anak terlalu banyak main gadget, mereka cenderung tumbuh individualis. Di RBI, mereka bisa bermain bersama, belajar nilai sosial,” tambahnya.

Lebih dari itu, RBI juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menteri Arifah menekankan pentingnya pengisian ruang ini dengan kegiatan yang memberikan pemahaman dan keterampilan, bukan hanya sebagai simbol semata.

Saat berkunjung ke pasar Inpres Kebun Sayur beberapa waktu lalu, ia bertemu seorang ibu yang mengisahkan kondisi kampungnya di mana banyak perempuan harus mandiri karena suaminya tersangkut kasus hukum.

Menyikapi hal itu, Kementerian PPPA menjalin kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan penguatan ekonomi kepada perempuan di wilayah tersebut.

“Sudah ada sekitar 35 sampai 40 perempuan yang menerima penguatan. Jika program ini berhasil, saya akan dorong agar jumlahnya ditambah,” kata Arifah.

Menurutnya, kunci dari keberhasilan upaya ini adalah kolaborasi, sebagaimana arahan Presiden untuk membangun sinergi antarinstansi, masyarakat, dan dunia usaha. (rie)



Tinggalkan Komentar

//