Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Bidang EBT dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim, Elly Luchritia Nova.

Kaltim Gencar Kembangkan Biogas, Solusi Energi Mandiri dan Pupuk Organik dari Limbah Ternak

Kaltimkita.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot pemanfaatan biogas sebagai solusi energi terbarukan dan berkelanjutan.

Dengan memanfaatkan limbah ternak, khususnya sapi, program ini tidak hanya menyediakan alternatif sumber energi bagi rumah tangga, tetapi juga menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, mendukung kemandirian pangan dan energi di tingkat masyarakat.

Sejak tahun 2012, Dinas ESDM Kaltim telah memfasilitasi penyediaan 575 unit biogas berskala rumah tangga di 10 kabupaten/kota. 

Kepala Bidang EBT dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim, Elly Luchritia Nova, di Samarinda, Kamis (12/6/2025), menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim.

Setiap instalasi biogas dilengkapi dengan kompor dan alat penanak nasi khusus, memastikan masyarakat dapat langsung merasakan manfaatnya. Cukup dengan minimal tiga ekor sapi, limbah kotorannya dapat menghasilkan gas yang mencukupi untuk kebutuhan memasak sehari-hari, bahkan lebih efisien dibandingkan penggunaan LPG.

"Selama sapinya masih ada, gas akan terus tersedia. Ini sangat membantu masyarakat," ujar Nova.

Lebih dari sekadar pengganti LPG, biogas juga menghasilkan pupuk organik cair dan padat, menciptakan sistem terintegrasi yang sangat menguntungkan bagi petani.

Nova mencontohkan, petani di Long Kali dan Long Ikis, Kabupaten Paser, telah merasakan penghematan signifikan pada pembelian LPG dan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pupuk perkebunan. Hal ini menunjukkan potensi besar biogas dalam mendukung swasembada pangan dan energi secara simultan. 

Saat ini, fokus pembangunan unit biogas masih berada di enam kabupaten/kota, yaitu Kutai Barat, Paser, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Bontang.

Ke depan, Dinas ESDM Kaltim memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan biogas dalam skala yang lebih besar, dengan volume tujuh meter kubik per unit. Inisiatif ini akan dipusatkan di 30 lokasi Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).

Gas yang dihasilkan akan disalurkan melalui jaringan pipa ke rumah-rumah di sekitarnya atau menggunakan kantong gas portabel, menjangkau lebih banyak penerima manfaat. "Skala besar ini kami garap tahun ini melalui kolaborasi dengan program PDKT," terang Nova.

Meskipun potensi biogas sangat besar, Nova mengakui adanya tantangan, terutama terkait keberlanjutan pasokan limbah ternak. 

"Kendalanya adalah jika sapi dijual, produksi gas mereka berkurang. Namun, jika ada sapi, pasti akan dimanfaatkan secara maksimal," jelasnya.

Selain limbah sapi, Dinas ESDM Kaltim juga melirik potensi pemanfaatan limbah dari hewan lain seperti babi, yang dikenal memiliki produksi kotoran tinggi. Inovasi ini menegaskan komitmen Kaltim dalam mewujudkan kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan. (fan/adv/diskominfo kaltim)



Tinggalkan Komentar