Tulis & Tekan Enter
images

Kondisi sampah pesisir di wilayah Baru Ulu, Balikpapan Barat

DLH Kumpulkan 270 Ton Sampah Pesisir per Bulan, Kerahkan 80 Petugas Kebersihan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN— Di balik citranya sebagai salah satu kota paling maju dan tertata di Kalimantan, Balikpapan masih berhadapan dengan persoalan klasik yang belum tuntas: sampah pesisir. Setiap hari, tim kebersihan dikerahkan untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari garis pantai kota.

Letak geografis Balikpapan yang sebagian besar berbatasan langsung dengan laut, ditambah keberadaan permukiman pesisir, membuat pengendalian sampah di kawasan ini membutuhkan kerja ekstra. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun menyiapkan strategi khusus agar kebersihan laut dan pantai tetap terjaga.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengungkapkan bahwa pihaknya menurunkan 80 petugas khusus untuk menangani persoalan sampah pesisir. Mereka ditempatkan di 10 kelurahan pesisir, dengan rincian 60 tenaga honorer dan 20 tenaga outsourcing. “Setiap hari, petugas kami mengumpulkan sekitar 6 hingga 9 ton sampah pesisir. Untuk wilayah Balikpapan Barat saja, kami menurunkan sekitar 20 orang,” ujar Sudirman, Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan, ada dua sumber utama penyebab menumpuknya sampah di pesisir. Pertama, masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Masih ada sebagian kecil warga yang membuang sampah langsung ke laut atau pesisir,” ujarnya.

Faktor kedua berasal dari kondisi alam. Saat air laut pasang, sampah dari berbagai titik akan terbawa arus dan akhirnya menumpuk di pesisir kota. “Dari sepuluh kelurahan itu, ketika air pasang, banyak sampah hanyut dan menumpuk di tepi laut. Itu yang setiap hari kami bersihkan,” jelasnya.

DLH mencatat, rata-rata 270 ton sampah pesisir berhasil dikumpulkan setiap bulan. Angka tersebut menggambarkan betapa seriusnya persoalan sampah laut di Balikpapan.

Meski menghadapi keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, Sudirman memastikan pihaknya tetap melakukan penanganan maksimal. Ia menegaskan, solusi tidak bisa hanya bertumpu pada petugas kebersihan. “Dengan kondisi sekarang, jumlah petugas masih cukup. Tapi yang terpenting adalah mengubah perilaku masyarakat. Kami terus melakukan sosialisasi agar warga tidak lagi membuang sampah ke pesisir,” tuturnya.

DLH berencana meningkatkan koordinasi dengan kelurahan dan komunitas pesisir untuk melakukan edukasi dan kampanye kebersihan. "Langkah ini diharapkan dapat menekan jumlah sampah kiriman sekaligus menjaga keindahan dan kesehatan pantai di Balikpapan," tukasnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//