Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Video pendek serta foto kerumunan di area publik, berseliweran di media sosial saat libur Lebaran 1442 Hijriah.
Mayoritas mengabaikan protokol kesehatan. Seperti tidak menjaga jarak. Padahal saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Perkembangan kasus positif pun masih naik turun.
Kondisi ini dikhawatirkan bakal meningkatkan angka kasus positif Covid-19. Namun, kepastiannya masih menunggu data perkembangan kasus pekan depan. Sebab penularan Covid memiliki masa inkubasi.
"Untuk evaluasi penularan Covid-19 baru dapat kita lihat sekitar 7-14 hari pasca Idul Fitri. Karena penularan Covid-19 memiliki masa inkubasi sekitar satu Minggu, jadi hari ini belum dapat kita nilai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Minggu (16/5/2021).
Potensi lonjakan kasus itu pun sudah di antisipasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan.
Menurut Andi Sri Juliarty, di seluruh Puskesmas telah disiapkan petugas tracing yang bekerjasama Tim PPKM Mikro, Babinsa, Babinkamtibmas.
"Petuga juga siap melakuka testing menggunakan rapid antigen bila ada warga bergejala atau kontak erat di wilayah kelurahannya," ungkap wanita yang akrab disapa Dio itu.
Kemudian, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Satgas juga telah bersurat ke semua rumah sakit untuk membuka kembali tempat tidur isolasi dan kapasitas ICU.
"Selanjutnya tim Kantor Kesehatan Pelabuhan melakukan penjagaan lebih ketat dipintu masuk bandara dan pelabuhan. Juga tim Satpol PP dan TNI/Polri terus berjaga melakukan upaya pencegahan, pengendalian serta penerapan protokol kesehatan di lapangan," ucapnya.
Ditanya soal laju penularan kasus selama Idul Fitri, Dio menyebut jika ada kecenderungan menurun. Sehingga, tingkat keterisian rumah sakit juga ikut menurun.
"Alhamdulillah, itu karena adanya antisipasi dari Pemerintah berupa kebijakan pengetatan protokol kesehatan. Terutama penyekatan mobilisasi orang yang diikuti dengan disiplinnya masyarakat," pungkasnya. (an)