Tulis & Tekan Enter
images

Cuaca Ekstrem Picu Kewaspadaan, Brimob Kaltim Siaga Penuh Hadapi Ancaman Karhutla

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Cuaca terik dan udara panas yang belakangan ini melanda wilayah Kalimantan Timur menjadi perhatian serius jajaran Brimob Polda Kaltim.

Potensi hadirnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pun, tak boleh dipandang sepele. Langkah serius tengah ditegakkan guna mengantisipasi peristiwa tersebut, dengan mempersiapkan kelengkapan personel beserta peralatan.

Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Andy Rifai menyebut perubahan cuaca yang ekstrem belakangan ini menjadi sinyal peringatan. Penurunan curah hujan dan peningkatan suhu udara dalam beberapa pekan terakhir dinilainya sebagai indikator awal meningkatnya risiko Karhutla.

“Kami tidak bisa menunggu sampai api membesar. Deteksi dini dan kesiapsiagaan harus dilakukan sejak dini,” tegas usai menggelar apel siaga di Lapangan M. Jasin, Mako Brimob, pada Selasa (29/7/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah dengan potensi Karhutla tinggi, mengingat banyaknya kawasan hutan dan lahan perkebunan.

Pentingnya pencegahan dini bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat. Edukasi tentang bahaya pembakaran lahan secara ilegal terus digencarkan, agar warga memahami dampak luas dari praktik tersebut.

“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Jika warga tidak membuka lahan dengan cara membakar, risiko Karhutla bisa jauh berkurang,” tambahnya.

Di lapangan, kesiapan teknis juga dipastikan matang oleh Kabag Ops Sat Brimob Polda Kaltim, AKP Widihyanto Nugroho. Ia menjelaskan bahwa seluruh personel telah menjalani pelatihan intensif dan rutin melakukan pengecekan peralatan pemadam.

“Kami juga memperkuat koordinasi dengan BPBD, TNI, dan instansi lain agar ketika terjadi Karhutla, penanganannya cepat dan terorganisir,” jelasnya.

Upaya ini, menurutnya, adalah bagian dari komitmen jangka panjang Brimob dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Dan melindungi warga dari dampak Karhutla, mulai dari gangguan kesehatan akibat asap, kerugian ekonomi, hingga potensi kehilangan tempat tinggal," pungkasnya. (lex)



Tinggalkan Komentar