Kaltimkita.com, Tana Paser – Pandemi Covid-19 tidak memengaruhi produksi udang di Kabupaten Paser.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Perikanan Kabupaten Paser Winardi dikutip dari wepsite Covid-19 Dinkes Provisnsi Kaltim, Senin (13/7).
Ia mengatakan produksi udang masih stabil. Hanya sedikit penurunan. "Sedikit penurunan," katanya.
Winardi menuturkan, di triwulan pertama tahun 2019 lalu, total produksi udang di Kabupaten Paser mencapai 660 Ton. “Di triwulan tahun 2020, produksi mencapai 655 Ton," tuturnya.
Jenis udang yang dikembangkan di Kabupaten Paser yakni udang Windu, udang api-api, udang bintik dan udang putih. "Tapi nelayan di Kabupaten Paser lebih banyak mengembangkan jenis udang Windu. Selama ini tidak ada masalah di tambak pembibitan udang windu,” ungkap Winardi.
Di masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Winardi, Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Perikanan tetap memberikan bantuan kepada petambak udang. "Kami berikan bantuan perbaikan tambak, bantuan pupuk, dan benih udang,” ucapnya.
Hanya saja, Winardi mengaku terdapat permasalahan yang dialami nelayan terkait pemasaran hasil produksi. "Masalahnya tidak bisa diekspor ke luar daerah,” sebutnya.
Salah seorang pembudidaya, Sultang mengaku sejak Juni 2020, peminat bibit udang mengalami penurunan. “Mulai bulan Juni pembelian udang berkurang, tetapi produksi stabil dan harga jual tetap. Sebelum Covid-19 tiap hari ada saja pembeli, tapi sekarang berkurang,” akunya.
Sultang menambahkan rata-rata mereka membeli udang dengan harga dari Rp 20.000 sampai Rp 25.000. "Pembeli udang berasal dari berbagai kecamatan diantaranya Kecamatan Tanah Grogot, Pasir Belengkong dan Batu Engau. Selain itu ada juga pembeli dari pemancing," pungkasnya. (hms/tim)