Tulis & Tekan Enter
images

Dinsos Balikpapan berupaya membangun kesadaran bahwa ODGJ memiliki hak yang sama dalam kehidupan sosial.

Bangun Kepedulian, Dinsos Balikpapan Edukasi Warga Soal ODGJ

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Masih banyak masyarakat yang belum memahami kondisi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara tepat. Beragam mitos dan stigma negatif yang terus beredar di tengah masyarakat membuat para ODGJ seringkali dikucilkan, dijauhi, bahkan diperlakukan secara tidak adil. Padahal, kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan banyak orang.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan Edy Gunawan mengatakan, bahwa peran masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah terhadap ODGJ. Menurutnya, langkah awal yang harus dilakukan adalah meluruskan informasi yang keliru serta membedakan mana mitos dan mana fakta. “Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, kita harus tahu bahwa ODGJ juga berhak mendapatkan perlakuan yang adil. Stigma negatif justru menghambat proses pemulihan mereka,” ujarnya kepada media, Jumat (17/10/2025).

Edy menjelaskan, banyak masyarakat masih mempercayai pandangan keliru bahwa ODGJ adalah orang yang berbahaya, tidak bisa sembuh, atau bahkan dianggap sebagai kutukan. Pandangan seperti ini, kata dia, harus dihapuskan. Faktanya, sebagian besar ODGJ tidak berbahaya dan dapat hidup berdampingan dengan masyarakat jika mendapatkan penanganan serta dukungan yang tepat. Gangguan jiwa pun bukanlah kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Dengan perawatan medis, konseling psikologis, serta dukungan dari keluarga dan lingkungan, banyak ODGJ yang berhasil pulih dan kembali produktif.

Lebih jauh ia menegaskan, gangguan jiwa bukanlah akibat dari kutukan atau hal mistis, melainkan kondisi kesehatan yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Sama seperti penyakit fisik, gangguan jiwa disebabkan oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial. Karena itu, ODGJ seharusnya mendapatkan perhatian dan dukungan, bukan penolakan. Sebagai upaya untuk menghapus stigma dan meningkatkan pemahaman masyarakat, Dinsos Balikpapan secara berkelanjutan melaksanakan berbagai program sosial dan rehabilitasi. Program tersebut tidak hanya menyentuh aspek medis, tetapi juga sosial dan edukatif. Melalui kegiatan sosialisasi di sekolah, lingkungan RT, hingga komunitas masyarakat, Dinsos berupaya membangun kesadaran bersama bahwa ODGJ memiliki hak yang sama dalam kehidupan sosial.

Pendekatan berbasis keluarga juga terus diperkuat. Dinsos Balikpapan melibatkan keluarga dalam proses pemulihan agar mereka dapat menjadi sistem pendukung utama bagi ODGJ di rumah. Selain itu, kegiatan pelatihan keterampilan dan pemberdayaan juga diberikan kepada para ODGJ yang sudah menunjukkan kemajuan. Dengan begitu, mereka dapat kembali berdaya dan mandiri, serta diterima kembali di lingkungan masyarakat. “Kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan lembaga sosial. Semua pihak berperan penting dalam membangun sistem dukungan yang komprehensif. Karena keberhasilan pemulihan ODGJ tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja,” jelasnya.

Ia mena mbahkan, salah satu kunci kesuksesan dalam mendukung pemulihan ODGJ adalah adanya empati dari masyarakat. Menurutnya, perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil, seperti sikap menghargai dan tidak menghindar. Sikap sederhana itu bisa menjadi bentuk dukungan nyata bagi mereka yang sedang berjuang melawan gangguan mentalnya. “Mari kita hentikan stigma. ODGJ adalah bagian dari kita. Mereka membutuhkan dukungan, bukan penolakan,” tegasnya.

Melalui upaya bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat, Dinsos Balikpapan berharap ke depan tidak ada lagi warga yang merasa takut atau malu karena memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Kota Balikpapan diharapkan menjadi kota yang benar-benar peduli, inklusif, dan manusiawi, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup layak dan bahagia. “Dengan saling memahami dan mendukung, kita bukan hanya menolong mereka yang sedang berjuang, tapi juga membangun Balikpapan menjadi kota yang penuh kasih dan kepedulian,” tutupnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//