Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pertumbuhan dan penambahan penduduk di Balikpapan kian meningkat. Kondisi ini tentu juga berpengaruh terhadap volume Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Sampah yang berada di Manggar.
Situasi tersebut, membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan harus memiliki inovasi baru dalam mengoptimalkan sampah yang ada di TPA.
Ya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), DLH Balikpapan berupaya menciptakan inovasi baru. Rencana tersebut disampaikan dalam konsultasi publik rencana pengelolaan Manggar Kota Balikpapan di Hotel Novotel, Kamis (27/5/2021) kemarin baik secara daring maupun tatap muka.
"Pertumbuhan penduduk kan makin banyak, oleh karena itu sampah pun akan meningkat, jadi kita harus berupaya mengoptimalkan TPA yang ada, disamping itu ditimbunan itu juga kita kelola, supaya jangan banyak-banyak yang datang ke TPA. Jadi dua strategi ini harus kita kelola mulai saat ini, "jelas Plt Kepala DLH Tommy Alfianto saat di wawancarai awak media.
Ia mengatakan KPBU ini memiliki beberapa tahapan diantaranya studi pendahuluan, Feasibility Study (FS), perencanaan dan persiapan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Balikpapan, Tommy Alfianto
Program KPBU ini merupakan pencapaian suatu terobosan dan inovasi, mengingat dengan lahan TPA yang terbatas. Pengelolaan juga dapat menekan turunnya angka peningkatan kadar sampah.
Menurutnya, keterlibatan KPBU sendiri lebih fleksibel dan profesional dalam memanfaatkan TPA, sehingga bisa menjadi usaha sampingan lain yang dapat menghasilkan tenaga bahan baku bagi industri.
"Jadi TPA nanti bisa dibentuk atau dikelola dari sampah menjadi semacam batu bara, sehingga berfungsi untuk tenaga industri PLN, pabrik semen atau yang lainnya, "aku Tommy.
Ia menambahkan sendiri mendapatkan bantuan dari Kementerian keuangan dalam studi pendahuluan, dan itu nanti jadi bahan untuk penyusunan Feasibility Study (FS).
"Nanti ini jadi bahan untuk penyusunan FS dulu, kita lihat kelayakan FS nya, setelah itu baru lanjut ke KPBU, "pungkasnya. (lex)


