Tulis & Tekan Enter
images

Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali

Antisipasi Bencana, BPBD Balikpapan Perkuat Sistem Respon Cepat di Wilayah Pinggiran

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan tengah menyiapkan rencana penambahan pos siaga baru di wilayah timur kota. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kecepatan respon terhadap berbagai potensi bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan, banjir, maupun longsor.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menjelaskan bahwa rencana tersebut telah masuk dalam kajian internal lembaganya. Namun, hingga saat ini pihaknya masih menunggu penetapan lokasi (penlok) secara resmi dari Pemerintah Kota Balikpapan sebelum dilakukan pembangunan. “Perencanaannya sudah ada, tetapi penlok-nya masih menunggu keputusan pemerintah kota. Keinginan kami tentu ada, karena perkembangan pemukiman melebar ke mana-mana dan perlu dikejar dari sisi respon time,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Menurut Usman, penambahan pos ini menjadi penting seiring dengan pertumbuhan wilayah permukiman di kawasan timur, yang kini menjadi salah satu area dengan tingkat mobilitas tinggi. Secara ideal, BPBD mengusulkan dua titik utama untuk pos baru, yakni di Gunung Tembak dan KM 13. “Minimal dua titik itu cukup. Satu di Gunung Tembak dan satu di KM 13. Ini untuk mempercepat respon karena jarak tempuh ke wilayah timur cukup jauh jika hanya mengandalkan pos yang sudah ada,” jelasnya.

Selain memperkuat wilayah timur, BPBD juga berencana menambah satu titik penguatan di bagian barat, tepatnya KM 13 yang dinilai strategis untuk mempercepat mobilisasi petugas ke wilayah padat penduduk maupun kawasan industri.

Meski demikian, Usman tidak menutup kemungkinan adanya kebutuhan satu pos tambahan di bagian utara, mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan kondisi geografis yang cukup menantang. “Kalau melihat pertambahan penduduk dan kondisi topografi, mungkin nanti diperlukan satu lagi untuk wilayah utara. Tapi tentu itu butuh kajian lebih lanjut,” tambahnya.

Dalam operasionalnya, BPBD tetap mengedepankan prinsip kesiapsiagaan bertingkat. Petugas akan dikerahkan secara proporsional sesuai kondisi lapangan dan tingkat kedaruratan di lokasi kejadian.

“Kami tidak bisa mengerahkan seluruh anggota ke satu titik, karena wilayah kota pun tetap harus siaga. Jadi kami menyesuaikan situasi dan prosedur yang berlaku,” terangnya.

Selain itu, Usman juga mengingatkan para relawan agar tetap berkoordinasi secara baik dengan BPBD saat terjadi bencana. Ia menekankan pentingnya penyampaian laporan secara jelas, bukan dalam bentuk ajakan yang bersifat memerintah atau panik. “Cukup informasikan dengan jelas. Jangan sampai berteriak-teriak atau saling memerintah. Kami punya sistem yang berjalan sesuai prosedur,” tandasnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//