KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan (FKPB) Periode 2021-2026 resmi dilantik. Kamis (1/4/2021) secara resmi dikukuhkan oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Ya Soegito resmi menjabat FKPB melanjutkan tongkat estafet Leo Sukoco. Mengemban tugas cukup tinggi, ia mengungkapkan ini merupakan tanggung jawab sebagai paguyuban bukan untuk menampung aspirasi namun informasi.
"Jadi jangan berharap paguyuban meminta, tapi kita harus berbuat untuk Kota Balikpapan. Khususnya di bidang budaya dan sosial. Karena yang ada di Balikpapan ini anak-anak kita dari berbagai suku, etnis, dan agama," kata Wakil Ketua Faguyuban Keluarga Jawa Timur (FKJT) di kediamannya, Jumat (2/4/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Sedulur Agung Madiun menambahkan FKPB juga sebagai penyambung lidah pemerintah kota. Terutama dalam hal upaya mencegah Covid-19 kepada paguyuban yang bernaung.
”Juga sebagai upaya membentuk kerukunan dan kedamaian di Balikpapan. Karena ada 108 paguyuban di Balikpapan. Sehingga perlu menciptakan guyub rukun secara damai sesuai motto Balikpapan yakni kubangun, kujaga dan kubela,“ ujarnya.
Pun begitu, kepada Walikota, ia meminta diberi ruang di Gedung Kesenian misalnya untuk sekretariat. Sebab, yang ada sekarang belum memadai.
Ini, lanjut dia tujuannya agar kinerja FKPB lebih baik. Komunikas juga lebih mudah. Ia mengajak kerjasama yang baik kepada seluruh warga paguyuban. "Apapun dikomunikasikan dan disampaikan pada warga paguyuban. Kami juga ucapkan terimakasih pada Pemerintah Kota Balikpapan," katanya.
Usai sambutan, Sugito juga menyerahkan cenderamata penghargaan kepada Wali Kota Rizal Effendi dan Ketua FKPB umum sebelumnya, Leo Sukoco.
Sementara saat pelantikan, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap FKPB benar-benar bisa menjadi wadah untuk forum Komunikasi. Dalam kesempatan ini hadir juga para tokoh dari berbagai suku dan etnis Kota Balikpapan.
Balikpapan sebagai kota dengan budaya yang beragam, hingga keberadaan FKPB ini menjadi sangat penting. Balikpapan merupakan miniatur dari Indonesia. Terlebih dengan Kalimantan Timur yang nantinya menjadi ibu kota negara (IKN) yang baru. “Maka sangat tepat karena di Balikpapan orangnya sudah beragam," katanya.
Wali Kota berharap ke depan seluruh paguyuban yang ada di Balikpapan bisa tetap rukun demi terciptanya Balikpapan yang kondusif. "Apapun yang kami lakukan, dari Pemkot Balikpapan mengambil posisi untuk melihat mana yang lebih manfaat dibanding mudharat," ungkapnya.
Ia meminta seluruh masyarakat termasuk ormas kedaerahan untuk tetap damai dan tidak menyebabkan keributan. "Apalagi sekarang kita berada dalam kondisi banyak masalah. Karena itu tidak hanya menghabiskan tenaga tapi ini juga anggaran," tandasnya. (and)