Kaltimkita.com, PENAJAM –SMAN 3 Penajam Paser Utara (PPU) menorehkan prestasi di ajang lomba literasi ilmiah tingkat kabupaten. Pada Lomba Menulis Karya Tulis Ilmiah “MIS BAPER” Serial Skrip 2025 yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU, SMAN 3 tampil sebagai peraih penghargaan terbanyak dan berhasil mendominasi seluruh kategori juara.
Kompetisi yang diikuti siswa-siswi SMA dan SMK se-Kabupaten PPU itu mencapai puncaknya pada acara pengumuman dan penyerahan hadiah yang digelar di Kantor Dispusip pada Selasa (18/11/2025).
Bilqis Muthia Mumtaz dari SMAN 3 PPU berhasil meraih juara pertama, kemudian Rizal Nur Dwiyanto yang juga dari SMAN 3 menyusul sebagai juara kedua. Adapun Juara Ketiga diraih oleh perwakilan siswa dari SMKN 1 PPU. Sedangkan juara harapan satu hingga juara harapan tiga kembali diboyong oleh siswa-siswi SMAN 3, sehingga menjadikan sekolah tersebut meraih rekam jejak prestasi yang luar biasa pada gelaran tahun ini.
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basra mengatakan, penyelenggaraan lomba ini bukan hanya dimaksudkan sebagai ajang kompetisi, tetapi sebagai program penguatan literasi ilmiah yang bersifat berkelanjutan.
“Sejak awal lomba ini dirancang bukan sekadar untuk mencari siapa juaranya. Tujuan utama kami adalah membina kemampuan literasi ilmiah dan menumbuhkan keberanian siswa untuk menghasilkan karya yang bisa dipublikasikan dan diakui secara akademik. Karya-karya ini nantinya dapat menjadi bekal penting dalam perjalanan pendidikan mereka ke depan,” ujarnya.
Yusuf menekankan, proses dalam penelitian adalah elemen penting yang ingin ditanamkan Dispusip kepada generasi muda. Mulai dari menemukan masalah, mengolah data, menulis, berdiskusi dengan pembimbing, hingga revisi berulang kali merupakan pengalaman yang menurutnya tak semua siswa di Indonesia berkesempatan untuk merasakannya.
“Seperti kata Albert Einstein, pertumbuhan intelektual harus berlangsung seumur hidup. Dan hari ini, adik-adik sudah mengambil langkah konkret menuju proses itu. Karena itu, bagi kami semua peserta adalah pemenang. Mereka telah melewati tahapan panjang yang mengasah ketelitian, kesabaran, sekaligus keteguhan untuk menghasilkan karya terbaik,” ungkapnya.
Yusuf menyampaikan apresiasi kepada para guru pendamping yang telah setia membimbing siswa sejak proses awal penyusunan karya hingga tahap final kompetisi.
“Tanpa dedikasi para guru pendamping, program ini tentu tidak akan berjalan baik. Komitmen mereka adalah bagian penting dari keberhasilan kegiatan. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pijakan awal lahirnya generasi Penajam Paser Utara yang kritis, produktif, dan siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah,” tandasnya. (adv)


