Catatan Tim KaltimKita.com
TINGGAL menghitung jam saja, 2020 bakal ditinggalkan. Tahun tersebut, bukan menjadi tahun bagi pelaku sepak bola Indonesia. Benar-benar menjadi tahunnya Covid-19. Virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China ini terus menerus menghantui masyarakat dunia termasuk Indonesia hingga sekarang. Tak kenal usia, semua terpapar. Mereka yang benar-benar menerapkan protokol kesehatan, yang bisa selamat dari ancaman tersebut.
Menatap 2021, bukannya virus tersebut akan sirna. Justru muncul adanya strain atau jenis baru virus Covid-19 di luar negeri. Kondisi itu membuat pemerintah Indonesia memberlakukan lockdown selama 14 hari, mulai 1 sampai 14 Januari 2021. Artinya, warga negara asing (WNA) dari negara manapun tidak bisa masuk ke Indonesia.
Jika melihat situasi tersebut, tentu angan akan bergulirnya kembali kompetisi sulit terealisasi. Apalagi, sepanjang 2020, kompetisi gagal karena Covid-19. Alasan utama yang membuat Polri tidak mengeluarkan izin.
Ya Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak menyajikan kompetisi. Bahkan di Asia Tenggara saja, kalah dari Malaysia dan Timor Leste yang tetap melanjutkan liga.
Tahun ini tak ada hiburan bagi masyarakat melalui sepakbola. Termasuk pelaku didalamnya. Pemain, wasit hingga pelatih hanya bisa meratapi nasib di rumah masing-masing.
Pun dengan pemilik klub, juga rugi dengan kondisi ini. Mereka hanya bisa membayar kewajiban gaji pemain dan pelatihnya, meski hanya 25 persen sesuai ketentuan PSSI yang dikeluarkan. Tanpa ada pemasukan baik dari penjualan tiket maupun merchandise dan sponsor.
Memasuki 2021, para pelaku sepak bola berharap virus tersebut bisa tuntas. Kembali hidup normal dan kompetisi berjalan seperti biasa. Terlebih pemerintah telah menyiapkan vaksin Sinovac. Meski vaksin tersebut masih diragukan kualitasnya. Sayonara tahun 2020, semoga di 2021 mendatang, hiburan masyarakat melalui sepak bola bisa tersaji, meski hanya bisa disaksikan melalui layar kaca. (*)
Berikut kronologi lika-liku Liga 1 dan Liga 2 musim 2020:
-Liga 1 musim ini pertama kali ditunda akibat pandemi virus corona pada 14 Maret 2020. Keputusan itu diumumkan Mochamad Iriawan setelah laga pembuka Liga 2 2020 antara Persiba Balikpapan bersua Kalteng Putra di Stadion Batakan. PSSI saat itu memutuskan menunda Liga 1 dan Liga 2 untuk sementara selama dua pekan.
-Dua pekan berselang, tepatnya pada 27 Maret 2020, PSSI memperpanjang masa penangguhan Liga 1 dan Liga 2 dengan pertimbangan status Darurat Bencana virus corona di Indonesia. Liga 1 dan Liga 2 yang awalnya akan dimulai lagi pada awal April 2020 diputuskan ditunda sampai Mei dengan masa pertimbangan hingga Juni. Menurut Mochamad Iriawan, masa penangguhan kompetisi harus diperpanjang karena situasi sudah termasuk kategori kahar atau Force Majeur. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020.
-Pada Juni 2020. PSSI mempersilakan tim peserta Liga 1 dan Liga 2 mengubah kontrak kerja yang sudah disepakati dengan pemain. Gaji pemain, pelatih, staf, dan ofisial untuk bulan April hingga Juni saat itu bisa disesuaikan menjadi hanya 25 persen dari kewajiban yang tertera dalam kontrak.
-Menjelang masa akhir pertimbangan penangguhan kompetisi, PSSI membuat keputusan baru pada 28 juli 2020. PSSI mengumumkan bahwa Liga 1 dan Liga 2 akan dilanjutkan pada awal Oktober 2020. Keputusan PSSI itu membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi bergerak cepat menyusun jadwal anyar, aturan baru, hingga protokol kesehatan. Beberapa aturan baru yang rencananya diterapkan dalam kelanjutan Liga 1 adalah kompetisi terpusat di Pulau Jawa, laga tanpa penonton, pembukaan bursa transfer, dan tidak ada degradasi.
-Tepat pada 19 Juli 2020 pula, PT LIB mengumumkan bahwa Liga 1 musim ini akan dilanjutkan pada 1 Oktober 2020. Liga 1 yang masih menyisakan 31 pekan lagi akan berlangsung selama lima bulan hingga Februari 2021. Pengumuman itu jadwal baru itu langsung membuat tim peserta Liga 1 bersiap dengan mengumpulkan pemain, renegosiasi kontrak, merombak skuad, serta menentukan stadion yang akan dijadikan kandang. Pun dengan Liga 2 juga akan tersaji setelah dua pekan terlaksananya Liga 1. Empat grup sudah dibagi. Tuan rumah masing-masing grup yakni Badak Lampung FC (Grup A), PSCS Cilacap (Grup B), PSPS Pekanbaru (Grup C) dan PSMS Medan (Grup D). Tim Liga 2 pun mulai membentuk tim, bahkan beberapa tim aktif merekrut pemain dari Liga 1.
-Meski sudah bersiap, PT LIB dan tim peserta Liga 1 dan Liga 2 pada akhirnya harus menerima keputusan PSSI memperpanjang masa penangguhan hingga November 2020. Bahkan sampai penghujung tahun, belum ada kabar gembira.
-Memasuki 2021 yang tinggal menghitung jam saja, diharap Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir kembali.