Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri beserta rombongan saat meninjau Stadion Batakan.

Pembebasan Lahan Stadion Batakan Belum Rampung, Komisi III DPRD Balikpapan Minta Segera Dituntaskan

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Komisi III DPRD Balikpapan melakukan peninjauan ke Stadion Batakan terkait pengelolaan aset milik daerah, Selasa (18/5/2021). Kunjungan tersebut, perihal pembebasan lahan yang saat ini masih belum rampung. Ya Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan saat ini baru sekira 25 hektare lahan yang dibebaskan dari total luas stadion sekitar 50 hektare.

“Kami baru saja selesai tinjau lapangan Stadion Batakan. Ada beberapa hal yang kami tanyakan dan yang paling utama dan riskan sekali adalah pembebasan lahan. Ini adalah PR atau masalah yang besar buat kami dan pemerintah kota juga yang baru menganggarkan 50 persen,” ucap Alwi Al Qadri.

Memang, permasalahan stadion terus menjadi polemik. Bahkan laga persahabatan yang dilakoni Persiba Balikpapan terhenti lantaran permintaan warga yang belum mendapatkan ganti rugi. ”Pasti luculah, kalaubdi kompetisi resmi tiba-tiba dihentikan. Apalagi Persiba akan berlaga di Liga 2 musim 2021,” akunya.

Selanjutnya Komisi III DPRD akan berupaya untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kamis (20/5/2021) mendatang untuk mengetahui kelanjutan pembayaran pembebasan lahan milik warga.

“Semoga tahun ini ada pembayarannya, minimal dicicil karena jika sampai tidak dibayar ini pastinya tidak akan pernah ada kegiatan di dalamnya. Sudah ada kesepakatan masyarakat, kalau belum dibayar tidak boleh ada kegiatan,” terangnya.

Ia pun memastikan akan mengawal sampai tuntas pembebasan lahan stadion, mengingat sudah berjalan bertahun-tahun namun belum menemukan titik penyelesaian. Menanggapi hal tersebut, Kabid Gedung Pemerintah DPU Kota Balikpapan, Muhammad Noor menuturkan terdapat dana yang tersimpan untuk pembebasan lahan stadion sekitar Rp 10 miliar. Namun, dana tersebut belum terbayarkan kepada warga.

“Setahu saya uang kami tiap tahun disiapkan hanya saja secara teknis pembayaran. Nanti lebih detail dengan Pak Kepala Dinas (Kadis),” ujarnya.

Tak hanya soal ganti rugi lahan, dalam kesempatan yang sama, Komisi III DPRD Balikpapan juga menyoroti pengeluaran yang bengkak dalam pengelolaan stadion. Diantaranya pemeliharaan gedung stadion yang banyak mengalami kerusakan dan pembayaran listrik sekitar Rp114 juta setiap bulannya. Padahal selama pandemi Covid-19 tidak ada kegiatan di stadion. Begitu juga pengeluaran uang makan diangka Rp115 juta, dalam anggaran.

“Kami sangat prihatin dengan stadion ini, kami selalu anggarkan juga tapi kok di dalamnya ini seakan-akan kurang pemeliharaan. Kami tadi melihat di tribun (penonton) kotor sekali, banyak kerusakan baik plafon maupun lantai, selalu menganggarkan (biaya perawatan), kami sendiri bingung lari kemana saja anggarannya,“ pungkas Alwi. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar

//