Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Waktu menunjukkan pukul 14.00 Wita. Suwanto tak sekalipun menundukkan Kepalanya. Dadanya berdegup hebat. Wajahnya terlihat tegang. Sedikit memerah.
Di hadapannya, berdiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Abdulloh, yang telah siap melantiknya menjadi anggota DPRD Kota Minyak (sebutan Balikpapan).
Proses pelantikan tersebut melalui sidang paripurna Pergantian Antar Waktu (PAW) yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota, Jumat (7/5/2021).
Hadir pada kesempatan itu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Terpilihnya pria kelahiran Malang, 2 Juni 1974 itu menjadi wakil rakyat bukan tanpa sebab. Ia pemilik suara ketiga terbanyak yang ada di Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Tengah pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019 lalu.
Suwanto bersama keluarga kecilnya
Di posisi kedua ada Riri Saswita Diano yang meninggal dunia pada 7 Maret 2021 lalu. Keduanya berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Balikpapan.
Ditemui usai pelantikan, Suwanto berkesempatan membagi cerita seputar perjalanan hidupnya hingga sukses menjadi anggota dewan seperti sekarang.
Suwanto anak pertama dari dua bersaudara. Menghabiskan masa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Balikpapan.
"Saya SD di Muhammadiyah Balikpapan, kemudian melanjutkan SMP di Sinar Pancasila, dan di SMAN 5 Balikpapan," kata Suwanto kepada Kaltimkita.com.
Selepas SMA, pria berkulit sawo matang itu hijrah ke Kota Malang, Jawa Timur untuk melanjutlan pendidikan tinggi. Tepatnya di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN).
Kemauan yang tinggi dan keuletan, jadi modal dasarnya menyelesaikan studi ketika itu. Lulus dari ITN, dirinya kembali ke Kota Minyak untuk memulai kehidupan yang baru.
Sejak saat itu, Suwanto melakukan berbagai macam aktivitas. Di lingkungan masyarakat ia dikenal orang yang mudah bergaul. Bahkan, dikalangan pecinta klub sepak bola Pesiba Balikpapan, Suwanto sangat familiar.
Ia menjadi salah satu bagian dari terbentuk suporter klub kebanggaan masyarakat Kota Minyak bernama Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik). Hingga akhirnya menjabat sebagai Ketua Umum periode 2009-2016.
"Pengalaman dari Balistik, berdiri 19 April 2006 saat Persiba masih bermarkas di Stadion Parikesit sampai di Batakan. Dari nol sampai Balistik diakui nasional. Dari 30 anggota sampai bisa penuhi tribun selatan Stadion Batakan," tuturnya.
Selain aktif di dunia sepak bola, Suwanto juga terjun ke dunia politik. Berawal menjadi simpatisan PDIP ketika itu. Dan resmi bergabung kepengurusan struktural PDIP pada tahun 2007 silam.
"Dipercaya juga jadi Ketua PAC PDIP Balikpapan Tengah, Sekretaris LPM Gn Sari Ilir, Ketua Karang Taruna Gunung Sari Ilir, dan Sekretaris Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Balikpapan," akunya.
Setelah cukup lama menimba ilmu di dunia politik, Suwanto mencoba peruntungan pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2014 namun gagal. Dan kembali bertarung di Pileg 2019.
Saat itu, ia hanya mendapatkan suara ketiga terbanyak dari warga Balikpapan Tengah yang merupakan daerah pemilihan dirinya dibawah rekan satu partainya PDIP Riri Saswita Diano yang mendapat suara terbanyak Kedua.
Berjalannya waktu, Riri Saswita meninggal dunia karena sakit. Tepatnya pada 7 Maret 2021 lalu. Berdasarkan aturan, yang menggantikan posisinya adalah Suwanto. Selaku peraih suara ketiga terbanyak dari partai dan daerah pemilihan yang sama.

Usai pelantikan, Suwanto foto bersama anggota DPRD fraksi PDI Perjuangan dan rekan-rekan suporter Balistik
Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) keduanya dilakukan pada Jumat, 7 Mei 2021. Sebagai Anggota DPRD Balikpapan yang telah dilantik, Suwanto akan memperjuangkan kebutuhan masyarakat daerah pemilihannya.
"Sampai hari ini tidak mempunyai SMA. Jadi saya berharap dan juga dukungan teman-teman dewan lainnya, ke depan Balikpapan Tengah mempunyai satu SMA," ucap Suwanto.
Kemudian, dari segi keamanan dan ketertiban masyarakat, Balikpapan Tengah juga membutuhkan kantor Polisi Sektor Kota. "Pihak kepolisian dibantu untuk pembentukan Polsekta Balikpapan Tengah," tuturnya.
Pria yang gemar bercocok tanam dan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun aneka sayuran ini juga mengkritisi belum adanya data demografi yang akurat untuk setiap kelurahan.
"Sehingga membuat pembangunan kurang tepat sasaran.Bolehlah bangun sana bangun sini, tapi tidak ada data yang akurat tentang kebutuhan kawasan kelurahan. Demografi penduduk, sosial, pendidikan, pembangunan yang diperlukan, ekonomi kawasan seperti pasar ini yang dibutuhkan," tandasnya.
Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mengingatkan agar Suwanto segera menyesuaikan diri atau beradaptasi sebagai anggota dewan yang baru dan mempelajari tata tertib serta kode etik.
"Suwanto akan ditempatkan di Alat Kelengkapan Dewan (AKD) menggantikan almarhum Riri Saswita Diano. Dan yang bersangkutan bakal menjadi anggota Komisi II," sebut Abdulloh.
Sebagai anggota legislatif, lanjutnya, perlu mendalami Undang-Undang Pemerintahan Daerah serta berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi atau tupoksi.
"Saya berharap sebagai anggota baru dapat memberi kontribusi positif kepada kota Balikpapan," harapnya. (an)


