Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Di tengah gemuruh politik dan dinamika kehidupan, terdapat kisah inspiratif dari seorang pemimpin muda yang menjelma dari profesi kuli bangunan menjadi salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan, yaitu Makta. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan dedikasi tidak hanya sebatas menginspirasi generasi muda, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, segala impian sejatinya bisa terwujud.
Makta, lahir di Batubanawa, salah satu desa di Kabupaten Buton Tengah, ia memulai perjalanan hidupnya dengan segala kesederhanaan. Setelah menamatkan pendidikan di tingkat menengah atas, tepatnya pada tahun 2012, Makta sempat merasa bingung untuk melanjutkan kehidupan.
Jalan hidupnya baru berubah, saat Makta akan bertemu dengan teman lamanya Hamrin yang telah lebih dulu merantau ke Kota Balikpapan.
Dorongan dari Hamrin pun membawanya ke Balikpapan pada tahun 2013 silam. Di sana, Makta merasakan kerasnya dunia kerja dengan menjadi kuli bangunan. Ditengah-tengah pekerjaan nya itu, Makta kerap bertukar pikiran dengan Hamrin. “Awal nya dari sering bercerita, saya cerita tentang kerjaan saya, Hamrin cerita tentang kuliahnya,” kata Makta, Selasa (26/3/2024).
Ketertarikannya pada dunia pendidikan pun semakin membesar setelah ia sering berdiskusi dengan Hamrin, yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Balikpapan. Meskipun tertantang oleh keterbatasan finansial, Makta dengan tekun mengumpulkan uang dari hasil kerja kerasnya selama setahun.
Setelah mengumpulkan cukup dana pada tahun 2014, Makta akhirnya mendaftar di Universitas Balikpapan. Aktif berkuliah, pun memunculkan ketertarikan baru bagi Makta akan dunia organisasi.
“Tahun 2014 saya putuskan untuk gabung Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat itu,” ujarnya.
Namun karena kebutuhan finansial untuk dapat terus berkuliah, membuat Makta tak begitu aktif di organisasi saat itu.
“Prinsip saya saat itu kalau tidak berorganisasi saya masih tetap bisa kuliah, kalau saya tidak kuliah saya tetap harus kerja, karena kalau saya tidak kerja saya tidak bisa berogranisasi dan kuliah,” ucapnya.
Kemudian di tahun 2015, Makta pun kembali tertarik untuk bergabung dengan organsiasi lainnya. Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Uniba pun menjadi rumah baru bagi Makta untuk belajar.
Ia selalu percaya bahwa melalui organisasi, ia dapat memperluas wawasan dan keterampilannya.
Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus. Pada pertengahan tahun 2016, Makta memutuskan untuk menikah dan tinggal di belakang perumahan regency, mengontrak sebuah bedeng kecil yang terbuat dari triplek bekas.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia dan istrinya tetap teguh dan bahagia. Mereka bersyukur atas rezeki yang diberikan dan melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan penuh semangat.
“Perbulan bayar Rp 300 ribu. Syukurnya saat itu sudah dapat air dan listrik,” ungkapnya.
Berjalannya waktu, tahun 2020, setelah menemukan stabilitas ekonomi dengan bekerja di perusahaan pengelasan, Makta mengambil keputusan besar untuk fokus pada tanggung jawabnya di organisasi Mapala.
Makta meyakinkan istrinya untuk izin kerja selama seminggu, walau sejatinya ia tau bahwa akan dipecat bila izin terlalu lama. “Saya yakinkan istri saat itu, kalau tanggungjawab ini harus saya ambil,” ujar nya lagi.
Benar saja, sepulang dari kegiatan nya di organisasi, Makta pun dipecat dari pekerjaan. Tak ada sedikit pun penyesalan dalam diri Makta saat itu, meskipun harus merelakan pekerjaan yang sudah mulai mapan, Makta yakin bahwa kontribusinya dalam organisasi adalah hal yang tak ternilai. “Saya sempat kekantor lagi, ternyata saat itu saya sudah dipecat,” ucap Makta sembari tertawa.
Dengan semangat pantang menyerah, Makta akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan dalam seleksi KPU.
Melalui perjalanan yang penuh perjuangan, termasuk naik motor bolak-balik untuk mengikuti tes di Balikpapan dan Samarinda, Makta berhasil lolos sebagai salah satu komisioner KPU Balikpapan pada Maret 2024.
“Ada titik-titik kosong dalam hidup saya, namun saya selalu yakini bahwa setiap kehilangan yang kita alami, pasti akan membawa peluang baru. Saya berterima kasih atas dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat yang telah mempercayai saya untuk mewakili mereka di KPU Balikpapan,” tutup Makta. (bie)


