Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menjadi salah satu UMKM binaan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) kota Balikpapan, Keripik Jagung Mutiara dari brand Myalfian Snack, kini semakin eksis di pasar kota Balikpapan.
Dimulai dari dapur sederhana di RT 39 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, produk lokal asli kota Balikpapan yang lahir dari sentuhan tangan seorang ibu bernama Siti Mutmainahi semakin dilirik kaum pecinta kuliner.
Siti selaku owner Myalfian Snack berbagi kisah perjalannannya, sebelum Keripik Jagung Mutiara yang memiliki varian rasa Original dan rasa pedas digandrungi pecinta camilan kota Balikpapan.
Siti mulai merintis usaha sejak tahun 2010. Saat itu, sang suami hendak pensiun dan belum memiliki pekerjaan tetap. Dari situ, muncul tekad untuk membuka usaha kecil agar tetap produktif.
“Waktu itu saya pikir, daripada diam, lebih baik usaha sendiri. Hitung-hitung juga sebagai ibadah,” kenang Siti.
Berawal dari rasa penasaran, ia mencoba belajar membuat keripik jagung. Namun perjalanan tak semudah bayangan. Saat hendak belajar ke pembuat keripik lain di daerah Long Kali, Kabupaten Paser, ia justru tidak mendapatkan ilmu yang diharapkan.
“Saya datang jauh-jauh ke sana, tapi malah nggak dikasih tahu caranya. Tapi tidak apa-apa. Akhirnya saya belajar dari YouTube,” katanya sambil tersenyum.
Bahan baku pun sempat menjadi kendala. Jagung lokal tidak cocok digunakan, hingga akhirnya Siti mendapatkan pasokan dari luar daerah seperti Makassar dan Jawa. Meski harus jatuh bangun, ia terus berusaha memperbaiki kualitas produknya.
“Namanya usaha ya, pasti jatuh bangun. Tapi saya ini jatuhnya lebih sering,” ujarnya sambil tertawa.
Nama Myalfian Snack ternyata memiliki makna khusus. “My itu dari nama panggilan saya, Siti Mutmainah. Alfian diambil dari nama dua anak saya, Al dan Fian. Jadi Myalfian itu sebenarnya gabungan nama keluarga,” jelasnya.
Seiring waktu, Keripik Jagung Mutiara semakin dikenal masyarakat. Produk ini memiliki dua varian rasa, original dan pedas. Kemasannya pun terus berkembang, dari plastik bening sederhana hingga desain modern seperti sekarang.
Meski menjadi salah satu binaan andalan DKUMKMP Balikpapan melalui forum UMKM Balikpapan Tengah, Siti berharap produknya tak hanya digemari warga lokal, tapi juga bisa menembus pasar nasional.
“Yang penting terus belajar dan jangan pelit ilmu. Kalau sudah bisa, bantu orang lain juga. Itu yang saya pegang dari dulu,” tutupnya. (lex)


