Siloam Hospital Balikpapan (SHBP) berhasil melakukan operasi jantung pertama. Sungguh prestasi yang layak diacungi jempol. Sebab, operasi tersebut termasuk yang supersulit dan paling berisiko.
Kaltimkita.com
RS Siloam Balikpapan sebagai salah satu rumah sakit swasta di Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya membantu Pemerintah Kota (Pemkot) dalam melayani dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melengkapi fasilitas bagi layanan bedah jantung terbuka. Yang telah diresmikan oleh Walikota Balikpapan Rizal Efendi pada 23 November 2020 lalu.
Kehadiran fasilitas tersebut tentunya memberikan harapan baru bagi masyarakat Kota Balikpapan.
Karena sudah bisa menjalani operasi bedah jantung tanpa harus jauh-jauh ke luar Kota atau ke negeri tetangga lagi.
Di Kaltim sendiri selain RS Siloam Balikpapan, ada juga Rumah Sakit Abdul Wahab Syahrani yang memiliki pelayanan jantung dengan fasilitas lengkap.
"Di Kaltim baru ada dua. Salah satunya RS Siloam Balikpapan," kata Direktur Siloam Hospital Balikpapan, Dr Danie Poluan, Jumat (22/01/2021).
Jenis operasi yang dilakukan adalah operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau yang lebih dikenal Operasi Bypass. Untuk RS Siloam Balikpapan sendiri mempunyai tim operasi yang terdiri dari tenaga handal dan berpengalaman di bidangnya.
Diketuai oleh dr Ivan Joalsen Mangaratua,SpBTKV (K), Siloam Hospital Balikpapan berhasil menangani operasi pasien jantung koroner hingga sembuh.
Tepatnya pada 16 Januari 2021 lalu. Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 50 tahun menjalani Operasi Bypass. Pria paruh baya itu pun berhasil melewati masa perawatan hingga akhirnya diperbolehkan pulang Pada Jumat hari ini (22/01/2021).
"Kami ingin ucapkan syukur, tanggal 16 Januari lalu kita sudah berhasil melaksanakan operasi jantung terbuka di RS Siloam Balikpapan. Hari ini sudah dipulangkan oleh dokter yang merawat," ujar Danie.
Operasi Bypass yang dilakukan memang tidak gampang. Dibutuhkan proses atau beberapa tahap agar tingkat keberhasilannya semakin besar.
"Untuk operasi tergantung daripada kondisi berangkat waktu operasi, dan lainnya. Namun selama pengalaman saya, kalau semua itu berjalan optimal, itu saya bilang tingkat keberhasilannya 95 persen," tambah Ketua Tim Operasi, dr Ivan Joalsen Mangaratua,SpBTKV (K).
Di Siloam sendiri pelayanan tersebut akan dimaksimalkan untuk masyarakat dan tengah disesuaikan tarifnya agar terjangkau oleh masyarakat.
"Biayanya sedang kami hitung agar dibuatkan paketan harga yang terjangkau sama masyarakat. Bahkan kami sudah mengajukan ke BPJS Kesehatan, tinggal menunggu MoU," ucap Danie.
Dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini, tindakan operasi khususnya bedah jantung terbuka di SHBP tetap bisa dilakukan dengan aman dan tepat.
Karena jaringan SHBP menjalankan protokol kesehatan ketat bagi pasien, tenaga medis dan seluruh pekerja yang ada dirumah sakit. Dari pintu masuk pihakya sudah melakukan screaning kepada pasien agar mengetahui kondisi apakah dia terpapar atau tidak.
"Dari situ bisa di tindaklanjut apakah penanganan Covid-19 atau tidak. Bahkan untuk menghindari penularan atau kontak langsung, di lift itu sudah gunakan sensor, tidak pencet tombol lagi," pungkas Danie. (*)