Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Momentum Hari Pahlawan 2025 menjadi ajakan reflektif bagi seluruh masyarakat untuk mengenang jasa para pejuang bangsa, termasuk para guru dan ulama yang turut menyalakan api perjuangan dengan cara berbeda.
Bagi Sekretaris Komisi IV DPRD Balikpapan, Muhammad Hamid, semangat kepahlawanan bukan hanya milik mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga milik mereka yang berjuang lewat ilmu dan pengabdian.
“Pahlawan tidak selalu memanggul senjata. Guru dan ulama juga pejuang sejati, yang membentuk karakter bangsa dengan ketulusan dan ilmu. Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan sampai di titik ini,” ujar Hamid saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/11/2025).
Menurut pria yang karib disapa Bang Midun itu, guru adalah sosok yang menginspirasi dan membangun pondasi peradaban bangsa. Melalui pendidikan, mereka menanamkan nilai-nilai moral dan pengetahuan yang menjadi bekal bagi generasi penerus.
“Hari Pahlawan harus dimaknai lebih luas. Perjuangan para guru dan pendidik adalah bentuk nyata semangat juang yang terus hidup hingga kini,” tambah Dewan dari Fraksi PKB itu.
Hamid juga menyinggung peran penting ulama dan santri dalam sejarah kemerdekaan. Ia mengingatkan tentang Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari sebagai simbol keberanian spiritual bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan.
“Santri dan ulama kala itu berjuang dengan doa dan keyakinan. Itulah bukti bahwa kekuatan iman mampu menjadi senjata melawan penindasan,” ujarnya.
Ia menekankan, semangat jihad dan dedikasi guru seharusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berjuang di medan baru, yakni pembangunan dan kemajuan bangsa.
“Peringatan Hari Pahlawan jangan hanya seremonial. Wujudkan semangatnya dalam kerja nyata, pengabdian, dan kontribusi positif untuk Balikpapan dan Indonesia,” pungkas bang Midun. (lex)


