Tulis & Tekan Enter
images

Hadir dengan Kemasan Menarik, Kripik Jagung Mutiara Bertahan hingga 3 Bulan

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Upaya meningkatkan kualitas produk terus dilakukan oleh pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Siti Mutmainah, pemilik brand Myalfian Snack. 

Ya, salah satunya melalui pengembangan kemasan baru yang lebih menarik dan tahan lama, untuk produk andalannya, Keripik Jagung Mutiara.

Ditemui di kediamannya, RT 39 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Sabtu (25/10/2025), Siti bercerita bahwa ide kemasan barunya ia dapat setelah aktif mengikuti forum UMKM di Balikpapan Tengah. 

“Dari situ banyak teman-teman yang kasih masukan soal kemasan, warna, dan desain. Akhirnya dipilih warna hijau karena identik dengan jagung dan kesegaran,” jelasnya Siti.

Kemasan barunya kini dibuat lebih tebal dan menarik, dengan label resmi Myalfian Snack. Selain tampil lebih profesional, kemasan tersebut juga membuat produk lebih tahan lama. 

“Kalau dulu pakai plastik biasa, hanya bisa bertahan sekitar dua minggu. Sekarang bisa sampai tiga bulan, karena bahan kemasannya nggak tembus sinar matahari,” ungkapnya.

Produk Keripik Jagung Mutiara kini tersedia dalam dua ukuran, yakni kemasan 50 gram seharga Rp10 ribu, dan ukuran 60 gram seharga Rp15 ribu. Menurut Siti, respon pasar terhadap kemasan baru ini sangat positif. 

“Kemasan baru ini lebih ramai peminatnya. Banyak yang bilang tampilannya lebih meyakinkan untuk oleh-oleh,” ujarnya bangga.

Tak hanya di rumah produksi, Myalfian Snack kini juga sudah dipasarkan di beberapa titik oleh-oleh di Balikpapan, seperti kawasan Jenebora dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. 

Meski begitu, permintaan pasar tetap stabil. Tantangan lain yang dihadapi Siti adalah ketersediaan bahan baku. 

“Kalau musim hujan atau angin, kapal dari Jawa terlambat datang, jadi bahan bakunya telat. Belum lagi harga jagung yang naik-turun,” terangnya.

Dalam mengembangkan usaha, Siti mengaku telah berinvestasi cukup besar. Total modal yang dikeluarkannya mencapai sekitar Rp40 juta, termasuk membeli mesin penggiling dari Jogja.

Namun begitu, dengan ketekunan dan semangat belajar, Siti Mutmainah membuktikan bahwa pelaku UMKM lokal mampu berinovasi dan bersaing di pasar yang lebih luas. 

“Yang penting jangan berhenti belajar dan terus jaga kualitas,” pesannya. (lex)


TAG DKUMKMP

Tinggalkan Komentar

//