KaltimKita.com, BENGALON – Masa kanak-kanak anggota DPRD Kutai Timur, Masdari Kidang tak seperti pada anak-anak jaman sekarang yang dibesarkan di tengah ekonomi berkecukupan mendapatkan masa bermain yang cukup, masa pendidikan, curhan kasih sayang perhatian orang tua dengan memenuhi semua keinginan sang anak.
Waktu Kidang kecil di desa kelahirannya Desa Tepian Langsat Kecamatan Bengalon lebih banyak menghabiskan waktu membantu kedua orang tuannya bertani di ladang. Terpikir untuk bermain saja tidak terlintas, karena kalau tidak membantu orang tua di ladang maka sukar memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari agar kompor di dapur tetap menyala.
Di puncak kejayaan sebagai petani padi sawah, padi gunung, kelapa sawit, peternak walet, budidaya ikan air tawar ditambah karier politiknya di puncak tangga “cemerlang” mengantarkan Kidang sukses amanah duduk di kursi DPRD Kutim tidak lantas merubah jati dirinya dihinggapi rasa kesombongan, antipati terhadap sesama menutup diri akan tetapi ia tetap hidup apa adanya jauh dari gemerlap kemewahan tetaplah bertani sediakala.
Anggota DPRD Kutim Kidang saat mengisahkan pernah membelikan sepeda kepada anak dari salah satunya timsesnya. Karena teringat masa kecilnya yang hidup penuh keprihatinan
Ada kisah menarik yang diungkapkan Kidang di saat wartawan KaltimKita.com mewawancarai anggota DPRD Kutim Masdari Kidang , tatkala anggota dewan itu bersilaturahmi ke kediaman salah satu tim sukses setianya baik saat pilkades hingga pileg 2019 lalu secara bersamaan politisi Berkarya ini mendengar rengekan anak rekannya itu.
“Pak aku mau sepeda biar bisa bermain sama temen-temen seperti yang lain , belikan sepeda yah pak...yah pak?”, pinta si anak kepada orang tuanya yang sedang bersama Kidang.
Kidang membelikan hadiah sepeda dari penghasilan produksi pada sektor pertanian
Mendengar perkataan polos si anak tadi, hati Kidang terenyuh di dalam cakrawala pikirannya membawanya pada masa-masa kanak-kanaknya dulu yang hidup serba prihatin.Tentunya permintaan anak dari timses-nya itu, langsung menguggah kepeduliannya.
Sepulang dari bersilaturahmi, Kidang memerintahkan staff-nya membelikan sepeda untuk si anak tadi sekaligus memberikan kejutan “suprise” kepada kedua orangtuanya dan sang buah hati. Betapa senang bercampur haru dari raut wajah orang tua si anak tadi saat mengetahui anggota dewan yang diusungnya menghadiahi anaknya sepeda.
Sementara si bolang kecil Bengalon hanya seraya mampu berucap terima kasih “bapak Masdari Kidang?,” ucap suara polos sang anak dengan melepas tawanya dengan hati penuh kegembiraan. Kidang menjelaskan pemberian sepedanya olehnya murni dananya dari dana hasil panen padinya, tidak membebani APBD atau dana negara.
“Semua saya lakukan penuh keikhlasan, karena apa yang dirasakan anak itu mengingatkan saya di saat kecil yang tumbuh besar ditengah keluarga yang penuh keprihatinan di masa itu,” tutup Kidang. (adv/rin/aji)
.jpg)
