Tulis & Tekan Enter
images

Suasana kegiatan TOT yang diinisiasi Kesbangpol Kukar. (istimewa)

Antisipasi Maraknya Peredaran Narkoba, Kesbangpol Kukar Gelar TOT P4GN

Kaltimkita.com, Kutai Kartanegara - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar mengadakan Kegiatan Training Of Trainer (TOT) Pembinaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Desa Bersinar, diikuti dari 11 desa, yang berlangsung di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Rabu (10/11/2021).

Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin mengatakan, bahwa pemerintah daerah pastinya berkolaborasi dengan semua pihak, ini artinya P4GN ini betul-betul.

Desa Bersinar mengadopsi konsep masyarakat sebagai garda terdepan, artinya Pemerintah tidak bisa menuntaskan peredaran narkotika tanpa kolaborasi dari seluruh stake holder yang ada, sehingga betul-betul perlu untuk bersama-sama mengkampanyekan, mensosialisasikan bahaya nya Narkotika.

"Nah kedepan jumlah desa bersinar akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kecamatan, sudah kami petakan beberapa desa, sudah masuk desa rawan dan bahaya, contohnya banyak sebagai besar wilayah dipesisir Kukar seperti di kecamatan Anggana, hampir seluruh desanya merupakan desa yang sudah dalam zona merah atau yang kita sebut desa rawan berbahaya," ucapnya.

Pemerintah bersama seluruh stake holder saling bahu-membahu bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan di lingkungan RT untuk memberantas peredaran narkotika. Karena dari data yang dihimpun terus meningkat, informasi yang diterima dari data terus ada peningkatan.

"Ada 2 desa yang menjadi pilot projek yaitu desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu dan Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan yang akan menjadi pilot projek dari 11 desa bersinar yang akan diluncurkan di tahun 2022" ujarnya.

Ia menambahkan, kedepan selain dari pada desa-desa tersebut Pemerintah Daerah Kukar juga akan mengupayakan punya kantor Badan Narkotika Kabupaten (BNK).

"Mudah-mudahan juga bisa direalisasikan di eks rumah sakit Parikesit Tenggarong untuk di alihkan sebagai kantor BNK sekaligus pusat rehabilitasi kabupaten yang menjadi satu-satunya di Kalimantan Timur,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rinda Desianti mengatakan, bahwa sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati itu sudah menetapkan ada sebuah desa yang ditetapkan sebagai desa bersinar.

"Kenapa 11 desa, karena dari 11 desa itu kan ada 8 indikator utama dan lima faktor pendukung yang menetapkan desa itu masuk dalam kriteria bahaya dan waspada, jadi itu sudah ditetapkan Bupati , dua desa yang dijadikan roll model, yaitu desa Loa duri Ilir dan Desa Sumbersari," kata Rinda.

Lanjutnya, bicara tentang desa bersinar ada tiga hal yang harus dilakukan pertama adalah pembentukan relawan jadi nanti ada tiga kelompok relawan ada pemberantasan pencegahan dan rehabilitasi, seperti itu kemudian yang kedua adalah berkaitan dengan terus pihaknya membentuk IBM intervensi berbasis masyarakat itu, kemudian yang ke tiga adalah melakukan sosialisasi P4GN ini.

"Tiga hal itu menjadi syarat terbentuknya desa bersinar, tentu saja desa bersinar ini adalah perintah intruksi presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2020 jadi semua desa di Indonesia diharapkan sudah melakukan pembentukan desa bersinar berkaitan dengan rencana ke depannya seperti apa, kami pasti akan berkoordinasi dengan instansi terkait itu termasuk OPD yang ada Kukar, misalnya berkaitan dengan rehabilitasi pasti kami akan bekerjasama dengan Polres dengan BNP atau misalnya pihak rumah sakit," jelasnya.

Begitu juga dengan pencegahan, nantinya akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dispora dan sebagainya. Dan untuk Pemberantasan akan melibatkan Babinsa dan Babinkantibmas karena menjadi kewenangan mereka, jadi ke depannya desa bersinar ini akan menjadi contoh pedoman dari desa-desa lain yang masuk kriteria bahaya dan waspada.

Rinda menyebutkan di tahun 2020 ada 193 desa dan 44 kelurahan. Menurut data PNB dan BNK itu ada 8 desa dan kriteria bahaya di Kutai Kartanegara, dan di tahun 2021 naik menjadi 53.

"Kita berharap kedepannya ini masyarakat lah yang menjadi gada terdepan, makanya kita membentuk relawan," katanya. (adv/ian)


TAG

Tinggalkan Komentar

//