Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Malam di kawasan Pusat Kuliner Gubah, Jalan Ruhui Rahayu 1, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, berubah menjadi duka bagi puluhan pedagang. Kebakaran yang terjadi Senin dini hari (4/8/2025) sekitar pukul 02.30 WITA meluluhlantakkan 34 rombong beserta isinya.
Sejumlah pedagang hanya bisa berdiri terpaku, menyaksikan usaha yang mereka rintis hangus tak bersisa. Helda, pemilik Kebab Khan Sawarma, tak kuasa menahan tangis. Dua rombong yang baru ia gunakan sejak April 2025 kini tinggal abu.
Saat ditemui di lokasi, ia terlihat menangis sambil memeluk suaminya, tak mampu menyembunyikan kesedihannya.
“Semua habis. Kerugian saya sekitar Rp35 juta, apalagi alat-alat itu susah dicari. Harapannya ada bantuan dari pengelola atau pemerintah,” ujarnya sedih.
Kisah serupa dialami Tiyas, pedagang lalapan ikan dan ayam bakar. Ia mengaku baru memulai usaha di lokasi tersebut dan belum sempat balik modal.
“Ditelepon penjaga sekitar jam 02.45 WITA. Pas sampai sini, api sudah tinggi. Semua habis,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Iskandar, menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS).
“Kami sudah memeriksa tiga saksi dan menunggu hasil olah TKP. Dugaan sementara belum bisa dipastikan, termasuk isu tabung gas,” jelasnya.
Kerugian sementara diperkirakan lebih dari Rp100 juta, mengingat setiap rombong dilengkapi kompor, peralatan masak, dan perlengkapan dagang.
Warga sekitar mengungkap, api sudah membesar saat mobil damkar tiba sekitar 15 menit setelah kejadian, meski jarak pos pemadam terdekat tak terlalu jauh.
“Kerugiannya bisa lebih dari Rp100 juta, karena rombong-rombong itu tentu dilengkapi dengan kompor, alat masak, dan lainnya. Tapi pendataan pastinya akan kami lakukan bersama LPM,” beber Iskandar.
Hingga kini, pendataan pedagang terdampak dan investigasi penyebab kebakaran masih berlangsung. Sementara itu, para pedagang berharap ada uluran tangan agar mereka bisa kembali menata usaha yang menjadi sumber penghidupan keluarga. (lex)