Kaltimkita.com, Balikpapan - Tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Balikpapan dalam beberapa minggu terakhir membuat ruangan perawatan untuk menangani pasien positif Covid-19 di rumah sakit penuh.
Salah satunya adalah Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan yang merupakan rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19.
Akibatnya, sejumlah pasien positif baru terpaksa sementara dilakukan perawatan di UGD.
Direktur Utama RSKD Balikpapan Edi Iskandar mengatakan, ruang isolasi di RSKD memiliki 150 tempat tidur dan ICU 17 tempat tidur. Semuanya terisi penuh. Sehingga ada sekitar 20 pasien yang menunggu di UGD.
"Dirawat apa adanya. Mereka tidak bisa masuk ke rawat inap dan ICU. Kalau ruangan sudah kosong baru mereka bisa masuk," katanya, Selasa (19/01/2021).
Meski dirawat di UGD, Edi memastikan jika tidak mengganggu pasien umum. Mereka dipisah untuk menghindari penularan.
"Antara pasien umum dan Covid-19 dipisah. Tapi tidak standar kalau pasien Covid-19 di UGD, mestinya untuk pasien Covid itu runagan tertutup. Apalagi pasien Covid-19 pasien yang menular," ungkapnya.
Menyikapi kondisi itu, pihaknya menambah 2 tempat tidur setiap ruangan. Sehingga, dari yang awalnya 4 tempat tidur menjadi 6 tempat tidur setiap ruangan. "Konsekuensinya perawatan pasien jadi agak rapat," akunya.
Pihaknya juga mengajukan ke Gubernur Kaltim Isran Noor untuk memanfaatkan gedung Radio Terapi sebagai ruang ICU tambahan untuk pasien Covid-19.
"Gedung itu selesai pembangunannya pada bulan Februari 2021 ini. Kebetulan lantai 2 dan 3 belum dipakai. kita mau mengajukan supaya dikonversi menjadi ICU Covid-19 tambahan," pungkasnya. (tim)