Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus mengebut program pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang menjadi bagian dari visi besar Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, dalam mewujudkan program Balikpapan Terang.
Targetnya, seluruh ruas jalan utama hingga kawasan perbatasan akan sepenuhnya terang benderang pada tahun 2026. Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, menyebutkan bahwa program ini tidak hanya soal penerangan, tetapi juga menjadi bagian penting dari pengembangan konsep smart city.
“Program Balikpapan Terang ini menjadi pondasi bagi pengembangan kota berbasis teknologi. Setelah tuntas, anggaran PJU akan kami alihkan untuk program smart system dan pemeliharaan jaringan yang lebih efisien,” ujar Fadli saat ditemui, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, hingga akhir 2025 Dishub sudah menargetkan pemasangan sekitar 3.500 titik PJU baru. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan pada tahun 2026 sehingga total pemasangan mencapai sekitar 5.000 titik di seluruh wilayah kota.
“Dengan jumlah itu, kami optimistis seluruh ruas dari kilometer 5 hingga kilometer 24, termasuk wilayah perbatasan dan jalan-jalan lingkungan, sudah akan terang semuanya,” jelasnya.
Fadli menjelaskan, dalam proyek ini Dishub menggunakan tiga jenis lampu PJU, yaitu lampu konvensional, PJU tenaga surya (TS), dan lampu artistik yang dipasang di median jalan atau kawasan kota.
Proses penyalaannya dilakukan secara bertahap, tergantung jenis dan sistem energinya. Untuk lampu konvensional, koordinasi dilakukan dengan PLN karena membutuhkan jaringan listrik. Sedangkan untuk PJU tenaga surya, penyalaannya dilakukan setelah seluruh rangkaian panel dan baterai selesai dipasang.
“Kadang masyarakat melihat lampu sudah terpasang tapi belum menyala. Padahal itu memang bagian dari proses uji fungsi dan sinkronisasi penyalaan dengan sistem energi masing-masing,” ungkapnya.
Selain pemasangan baru, Dishub juga melakukan penggantian lampu lama di sejumlah titik yang sudah tidak efisien, salah satunya di Jalan Mukmin Faisal dan beberapa ruas protokol.
Fadli menegaskan, seluruh proses dilakukan berdasarkan kajian teknis dan studi wilayah. Tahun ini, Dishub juga menyiapkan kajian wilayah studi dan luar wilayah studi sebagai dasar untuk penyusunan program lanjutan dalam APBD Perubahan 2025.
Tak hanya fokus pada jumlah titik lampu, Dishub juga berencana menerapkan sistem penerangan jalan pintar (smart lighting system).
Melalui sistem ini, lampu jalan dapat dikendalikan dan dipantau secara digital untuk memastikan efisiensi energi serta mempercepat penanganan jika terjadi gangguan.
“Smart system ini memungkinkan kita tahu lampu mana yang mati tanpa harus menunggu laporan masyarakat. Selain hemat energi, juga mempercepat perawatan,” kata Fadli.
Ia menambahkan, proyek PJU ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan warga, khususnya di wilayah pinggiran dan perbatasan.
“Banyak kecelakaan dan tindak kriminal bisa diminimalisasi dengan penerangan jalan yang baik. Jadi manfaatnya bukan hanya keindahan kota, tapi juga rasa aman bagi masyarakat,” jelasnya.
Untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana, Dishub menurunkan tim supervisi lapangan guna mengawal setiap tahapan pelaksanaan proyek.
“Tim ini bertugas memastikan spesifikasi teknis, kualitas pekerjaan, serta akuntabilitas keuangan. Kami ingin proyek ini benar-benar transparan dan tepat sasaran,” tegasnya.
Fadli optimistis, jika semua berjalan sesuai target, maka pada tahun 2026 Balikpapan akan menjadi kota terang sepenuhnya, sekaligus menjadi salah satu daerah di Kalimantan Timur yang paling siap menuju sistem penerangan berbasis teknologi cerdas.
“Balikpapan bukan hanya terang dalam arti fisik, tapi juga terang secara konsep pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (rep)