KaltimKita.com, BALIKPAPAN - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim tampaknya cukup serius menatap edisi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVIII/2028 NTB-NTT. Hal ini ditunjukkan saat melaksanakan rapat evaluasi yang berlangsung di Hotel Platinum, Sabtu (9/11/2024) pagi terkait hasil yang didapat di Solo lalu.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim, Suharyanto mengatakan, rapat evaluasi ini sangat penting sebagai introspeksi cabor untuk menghadapi edisi berikutnya.
Ya, sesuai PP Nomor 46 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Keolahragaan dan UU Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, Suharyanto menegaskan jika NPC sudah disetarakan dengan olahraga prestasi di KONI. Artinya, ke depan tidak ada lagi keikutsertaan di multi event sebagai ajang rekreasi, namun acuannya tentu nasional. Sehingga atlet yang diberangkatkan memang punya potensi medali.
"Untuk menyiapkan skuat terbaik di Peparnas nanti, memang sejak sekarang harus mengader atlet-atlet sejak usia dini," ujar Suharyanto selepas rapat evaluasi.
Di Peparnas Solo, ia menambahkan sebagian besar medali yang didapat Kaltim berasal dari atlet muda. Termasuk medali emas. Salah satunya yang diraih oleh Kirana Dafia Larassati dengan dua emas. Bahkan atas keberhasilannya tersebut, Kirana akan memperkuat Indonesia di ASEAN Para Games 2025 di Thailand.
"Capaian tersebut, setidaknya menjadi optimistis bagi Kaltim jika regenerasi atlet bisa dilakukan. Makanya ditekankan ke daerah untuk fokus terhadap pembinaan. Masih ada waktu empat tahun sejak sekarang untuk persiapan. Ajang Pekan Paralimpik Pelajar Provinsi (Peparpeprov) yang bakal dilaksanakan, juga menjadi awal proses regenerasi atlet," jelasnya.
Sebagai informasi, Kaltim sukses melampaui capaian lima emas di edisi Papua dalam perhelatan Peparnas Solo dengan mengoleksi 7 emas, 13 perak dan 17 perunggu. (and)