Tulis & Tekan Enter
images

Muhammad Said

Disnakertrans Melalui BP2MI Tawarkan Kesempatan bagi Pencari Kerja asal Berau ke Lima Negara

Kaltimkita.com, TANJUNG REDEB – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau terus berupaya membuka peluang kerja bagi masyarakat, termasuk ke luar negeri. Melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sejumlah negara saat ini menawarkan kesempatan kerja sama dengan skema government to government (G to G).

Kabid Perluasan dan Penempatan Kerja Disnakertrans Berau, Dewi Rakhmasari, mengatakan BP2MI membuka booth tersendiri pada saat job fair yang digelar akhir Agustus lalu, untuk memfasilitasi informasi, koordinasi hingga pendaftaran bagi pencari kerja yang berminat. Setidaknya ada lima negara tujuan yang disosialisasikan, yakni Jepang, Korea Selatan, Jerman, Kanada, dan Amerika Serikat.

“Pekerjaan yang dibuka beragam, mulai dari sektor kesehatan, perikanan, perhotelan dan restoran, hingga manufaktur,” jelasnya.

Peluang tersebut terbuka luas, bahkan untuk lulusan SMA. Namun, masing-masing negara memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi. Yang jelas salah satunya adalah kemampuan bahasa. Karena itu, sebelum berangkat, calon pekerja akan dibekali terlebih dahulu dengan pelatihan bahasa sesuai negara tujuan.

Selain melalui jalur G to G, masyarakat yang memiliki keterampilan khusus, seperti mekanik, dapat berkonsultasi langsung dengan kementerian atau BP2MI. Namun, dirinya mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur tawaran kerja melalui agen atau agensi yang tidak jelas.

“Kalau lewat agensi, kami khawatir kesejahteraan dan keamanan pekerja tidak terjamin. Karena itu, kami sarankan tetap melalui jalur resmi yang difasilitasi pemerintah,” tegasnya.

Sejak dua tahun terakhir, Disnakertrans gencar menyosialisasikan peluang kerja ke luar negeri ini kepada masyarakat, utamanya kepada sekolah menangah kejuruan (SMK). Tujuannya agar ada pemahaman bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya alternatif, tetapi bisa menjadi pilihan karir yang dipersiapkan secara matang.

Namun, diakuinya minat masyarakat Berau masih relatif rendah. Kemungkinan, kata Dia, salah satunya karena masih nyaman bekerja di daerah sendiri. “Mungkin juga banyak yang belum berani keluar dari zona nyaman. Ada juga yang khawatir dengan prosedur, budaya, hingga kemampuan beradaptasi di luar negeri,” katanya.

Untuk meningkatkan minat tersebut, pihaknya kerap melakukan penyuluhan dan bimbingan ke sekolah-sekolah. Materi peluang kerja luar negeri juga dimasukkan dalam sosialisasi agar generasi muda bisa lebih siap sejak awal. “Kami ingin membentuk generasi yang by design, memang punya niat dan kesiapan untuk berkompetisi di dunia luar,” tambahnya.

Ia menambahkan, pada job fair terakhir, Ia menilai cukup banyak masyarakat yg mengunjungi stan BP2MI. Baik menanyakan prosedur, gaji, hingga jaminan perlindungan selama bekerja di luar negeri. Proses menuju keberangkatan pun tidak bisa instan. Ada tahapan yang harus disiapkan, mulai dari pelatihan bahasa, kompetensi, hingga dokumen.

Jika memang ada kepastian pencari kerja yang serius, pemerintah daerah akan mengusahakan untuk mendampingi dari sisi pembiayaan. “Kita tentunya harus mlakukan pemetaan dulu, tidak bisa serta-merta langsung berangkat,” ucapnya.

Besar berharap masyarakat Berau bisa lebih berani mengambil kesempatan dan mempersiapkan diri sejak dini. “Kesempatan ini jangan sampai terlewat. Kalau melalui jalur pemerintah, keamanan dan perlindungan pekerja lebih terjamin,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau Muhammad Said menegaskan, penyelenggaraan job fair merupakan bagian dari langkah pemerintah daerah menekan angka pengangguran terbuka yang per Agustus 2024 tercatat sebesar 5,15 persen.

Menurutnya, jumlah pencari kerja setiap tahun terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk usia produktif dan migrasi dari luar daerah. Faktor lain yang memengaruhi adalah tingginya upah minimum kabupaten (UMK) Berau yang bahkan lebih tinggi dibanding upah minimum provinsi (UMP). “Job fair ini kami harapkan bisa menjadi percepatan pembangunan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia di Kabupaten Berau,” jelasnya.

Pemkab berkomitmen memberikan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) gratis untuk meningkatkan profesionalitas tenaga kerja lokal. Ia juga meminta perusahaan di Berau agar memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam perekrutan.

“Perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau jangan mengabaikan tenaga kerja lokal. Itu tanggung jawab kita bersama, dan kesejahteraan mereka harus jadi prioritas,” tegasnya.

Ia pun meminta Disnakertrans Berau untuk terus melakukan pendampingan, monitoring, serta evaluasi tata kelola ketenagakerjaan agar memberikan kebermanfaatan bagi semua pihak. Harapannya, melalui job fair banyak tenaga kerja berkualitas yang terserap dan mampu bersaing sesuai kebutuhan perusahaan. "Jika ini berjalan baik, angka pengangguran bisa ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” tambahnya. (han/adv)



Tinggalkan Komentar

//