Kaltimkita.com, TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap program makanan bergizi (MBG) yang diperuntukkan bagi anak-anak di Kabupaten Berau. Ia meminta keterlibatan aparat kepolisian dan TNI dalam memantau langsung proses pelaksanaan program tersebut agar kualitas makanan tetap terjaga sesuai standar.
Menurutnya, keterlibatan aparat akan membuat proses distribusi dan penyajian makanan lebih tertib sekaligus memastikan kualitas tetap terjaga. Program MBG di Berau harus dalam pantauan kepolisian dan dandim. Setiap hal yang diawasi dengan baik pasti akan meningkatkan kualitas makanan.
“Khawatir karena ingin mencapai margin yang diharapkan sehingga kualitas tidak bagus. Ini saya harap tidak seperti itu,” tegasnya.
Sri juga menyinggung kondisi harga bahan pokok di Berau yang berbeda dibandingkan dengan daerah lain. Namun ia menekankan, perbedaan harga tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunkan kualitas.
“Yang perlu kita perhatikan adalah kualitas makanan. Kita tidak ingin anak sakit karena makanan. Ini saya harap pengawasan ketat dalam MBG,” katanya.
Selain aparat, ia juga memberi perhatian khusus kepada koordinator MBG di lapangan. Sri meminta agar mereka menjalin kerja sama dengan tenaga ahli gizi yang ada di Berau. Saat ini, Berau memiliki 64 ahli gizi yang dapat dilibatkan dalam program tersebut.
“Saya harap dapat bekerja sama dengan ahli gizi. Kita punya 64 orang ahli gizi supaya gizi yang dikonsumsi anak-anak betul-betul terpenuhi,” jelasnya.
Ia juga menginstruksikan agar kualitas makanan selalu dijaga dengan penyajian yang segar. Menurutnya, makanan basi menjadi faktor utama penyebab keracunan, sehingga penyedia harus benar-benar memastikan bahan makanan diproses secara tepat.
“Kalau makanan fresh tidak mungkin keracunan. Kalau keracunan itu pasti makanan sudah dari kemarin,” tegasnya.
Untuk itu, Sri berharap TNI-Polri dapat melakukan pemantauan rutin terhadap kinerja katering dan para karyawan. Ia menekankan, standar kesehatan tidak boleh diabaikan karena program ini menyangkut keselamatan dan tumbuh kembang anak-anak.
Menurutnya, pengawasan ketat adalah kunci agar MBG benar-benar bermanfaat. Pemerintah daerah tidak ingin program ini sekadar formalitas, melainkan harus benar-benar menjamin anak-anak mendapat asupan bergizi.
“Program ini bukan hanya tentang memberi makanan, tapi juga memastikan anak-anak tumbuh sehat dan kuat,” tandasnya.
Dirinya yakin kualitas program MBG bisa ditingkatkan, sehingga secepatnya dapat menyasar hingga ke kampung-kampung. “Kita ingin anak-anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi setiap hari. Ini penting untuk tumbuh kembang mereka sekaligus masa depan Berau,” pungkasnya. (han/adv)