Kaltimkita.com, PULAU DERAWAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan dengan dimulainya pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Pulau Derawan.
Groundbreaking fasilitas pengelolaan sampah ini secara resmi dilakukan oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis, pada Rabu (9/9/2025), sebagai bagian dari strategi besar untuk menjadikan Derawan dan kawasan wisata Berau lainnya semakin bersih, nyaman, dan ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gamalis menegaskan, pembangunan Kabupaten Berau dalam lima tahun ke depan akan difokuskan pada pengembangan potensi pariwisata. Hal ini sesuai amanah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur 2025–2029, yang menjadikan Berau sebagai wilayah pertumbuhan sektor pariwisata, didukung oleh penguatan UMKM, serta sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan.
"Peluang dan tantangan tidak bisa hanya berbicara soal infrastruktur fisik, tapi juga harus menyentuh aspek lingkungan hidup dan kenyamanan wisatawan. Kebersihan menjadi faktor utama," ujarnya.
Pulau Derawan, sebagai salah satu ikon wisata Kabupaten Berau, menjadi pilot project pembangunan TPS3R. Hal ini karena letaknya yang berada di kawasan kepulauan, sehingga memerlukan strategi khusus dalam pengelolaan sampah. TPS3R ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret, bukan hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga memaksimalkan potensi sampah yang bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.
"Sampah yang kita kelola dengan prinsip 3R harus bisa bernilai ekonomis. Harapan saya, TPS3R di Derawan ini akan menjadi pionir dan dapat direplikasi di seluruh destinasi wisata di Berau yang sangat beragam," lanjutnya.
Pemkab Berau telah menunjukkan pembangunan pariwisata tak bisa dilepaskan dari upaya menjaga lingkungan. Langkah kecil ini menjadi awal dari perubahan besar guna menjadikan Berau sebagai destinasi wisata bersih, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, menyambut baik pembangunan TPS3R ini. Ia menyebut bahwa persoalan sampah di Derawan memang sudah sangat mendesak, dengan jumlah sampah mencapai 30–40 ton per bulan. Karena itu, kehadiran TPS3R merupakan langkah nyata untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Peletakan batu pertama TPS3R ini adalah bukti nyata keseriusan kita semua untuk menangani permasalahan sampah di Pulau Derawan,” ungkapnya.
Untuk pengelolaan TPS3R di Pulau Derawan pihaknya telah menunjuk tim operasional pengelolaan sampah berjumlah 10 orang yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK), dan siap mengelola sampah di TPS3R.
Ia juga berharap keberadaan TPS3R ini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat, baik saat ini maupun di masa mendatang. Kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah menjadi bukti bahwa kesadaran lingkungan di Derawan sudah mulai tumbuh. (han/adv)