Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri

Kaltim Steril Sabtu-Minggu Harus Dikaji Ulang, Alwi : Jangan Menyengsarakan Masyarakat Menengah ke Bawah

KaltimKita.com, BALIKPAPAN   -  Penerapan Kaltim steril yang dilakukan Sabtu-Minggu memang sudah diterapkan pekan lalu. Balikpapan menjadi salah satu kota yang melakukan hal tersebut sesuai instruksi Gubernur Kaltim Isran Noor.

Ya dalam surat tersebut tertuang dalam  Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 1 tahun 2021 tentang Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Wabah Pandemi COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur. Kebijakan ini dilaksanakan dengan Kaltim Steril dan Kaltim Silent,  antara lain dengan penutupan sejumlah tempat umum atau publik pada Sabtu dan Minggu, seperti pasar, pertokoan, perusahaan, perkantoran, dan lainnya.

Pun begitu, kebijakan tersebut sejatinya juga mencekik penghasilan para kelompok masyarakat  menengah ke bawah.  Terutama bagi mereka yang mendapatkan upah perhari. Tentu mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan di akhir pekan.

Melihat itu, Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan penerapan Kaltim silent perlu dikaji ulang lagi. Mengingat hal tersebut sangat merugikan masyarakat menengah ke bawah. Beda halnya bagi mereka yang sudah mendapatkan gaji bulanan, tentu tidak terdampak dari kebijakan ini.

”Berharap Pak Gubernur bisa melihat kondisi ini. Jangan sampai kebijakannya justru menyengsarakan masyarakat bawah yang memang pendapatannya didapat harian,“ jelas Alwi kepada KaltimKita.com, Kamis (11/2/2021).

Memang ia mendengar kabar jika ada warga yang berprofesi sebagai penjual mengeluh akan kebijakan ini. Hingga berucap, jika tidak berjualan maka tidak makan.

Di Balikpapan, pusat keramaian seperti pasar memang di tutup. Tapi, politikus Partai Golkar ini mengaku penerapan itu seperti tebang pilih. Karena proyek RDMP saja masih tetap berjalan.

”Kalau mau semua disterilkan. Jangan tebang pilih. Karena proyek RDMP masih jalan dan proyek tersebut justru membuat kerumunan,“ katanya.

Untuk itu, mantan Ketua Asosiasi Futsal Kota (Afkot) Balikpapan ini menyarankan alangkah baiknya kegiatan tetap jalan tapi dengan penjagaan ketat. Misal di Pasar, perlu adanya pihak keamanan yang berjaga. Memperingatkan pentingnya pakai masker dan menjaga jarak. Atau di rumah makan, disarankan untuk dibawa pulang dan tidak makan ditempat.

”Tidak mesti harus disterilkan. Jadi harus dikaji lagi kebijakannya agar semua tidak dibuat kecewa,” pungkasnya. (and)

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar