Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Setelah kisah Itte tersiar, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkirm) kota Balikpapan pun bergerak cepat, untuk mengutus perwakilannya guna meninjau langsung rumah Ibu Itte seorang Lansia yang tinggal di rumah reot beralamat di RT 32, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, pada Minggu (20/7/2025).
"Iya benar, kemarin sore selepas ashar saya meninjau rumah ibu Itte," kata Ariffin Noor selaku Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Disperkim Balikpapan, saat dihubungi via telpon, Senin (21/7/2025).
Arifin mengaku, kedatangannya sekaligus meninjau lima rumah lainya yang berada di kawasan tersebut. Yang dianggap Pak RT 32 juga mengalami kondisi serupa.
"Jadi saya kemarin survei lima rumah lainnya juga. Dan saya masukkan saja dulu laporannya. Dan nanti untuk penentuan layak tidak layaknya akan menjadi kebijakan kantor," akunya.
Di samping itu, Ariffin menyampaikan bahwa rumah Ibu Itte sebelumnya sudah pernah mendapatkan bantuan bedah rumah dari pihak kelurahan setempat. Oleh sebab itu, ia menyayangkan pihaknya belum bisa memprioritaskan lansia 67 tahun itu untuk mendapatkan program bedah rumah selanjutnya.
"Soalnya persyaratan untuk dapat bantuan itu salah satunya yaitu belum pernah dapat bantuan. Nah, dulu rumah Ibu Itte pernah dapat bantuan bedah rumah dari kelurahan kalau tidak salah. Info dari Pak RT, rumahnya itu dapat bantuan material, terus yang bangunkan gotong royong dari warga sekitar," ungkapnya.
Meski begitu, Ariffin menyebut masih ada tiga warga lainnya yang bernasib serupa belum pernah mendapat bantuan bedah rumah. Namun, pihaknya masih menyelidiki terlebih dahulu untuk kelengkapan berkas-berkasnya.
"Jadi sementara ini baru kelengkapan berkasnya saja dulu yang kami kejar. Mereka bisa dapat bantuan bedah rumah, asal syarat berkasnya lengkap, dan mereka memiliki lahan dan rumah sendiri," terangnya.
Ariffin menambahkan, guna mendapatkan program bedah rumah, setiap RT boleh langsung mengajukan langsung ke Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang tersebar dienam kecamatan se-Balikpapan. Ada delapan TFL yang bertugas menjembatani Disperkim dengan warga dari wilayah Karang Joang hingga Lamaru.
"Jadi boleh melalui anggota Dewan Daerahnya, Kelurahan setempat atau Pak RT-nya bisa langsung mengajukan ke Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)," tandasnya.
Adapun material bantuan bedah rumah yang diakomodasi yakni:
- Bahan tiang berupa kayu ulin (8 x 8 x 400) ( Kios / Pasaran ) dan Kayu Ulin (5 x 10 x 400).
- Bahan dinding berupa pasir pasang, semen, bata ringan (Bondy Block) dan perekat bata ringan Zak.
- Bahan pintu dan jendela berupa kusen pintu standart 80 cm x 200 cm, daun pintu kayu standart 80 cm x 200 cm, kusen jendela standart 50 cm x 120 cm dan daun jendela kaca standart.
- Bahan Atap berupa kayu meranti, seng metal, nok seng Alumunimum, paku biasa dan paku seng Kg.
- Bahan Lantai berupa semen dan pasir pasang.
- Lain-lainnya berupa upah tukang.
Di tempat berbeda, Pak RT 32, Kahar sangat menyayangkan rumah ibu itte tidak menjadi skala prioritas dalam program bedah rumah. Padahal baginya, kondisi rumah lansia tersebut lebih tergolong mengkhawatirkan dari rumah warganya lainnya yang juga membutuhkan bantuan.
Menurutnya, meski sempat mendapatkan bantuan dari pihak kelurahan, namun tidak mencukupi untuk menyulap rumah itte menjadi tempat tinggal layak. Apalagi hingga saat ini kondisi rumah ibu Itte sudah semakin mengkhawatirkan.
"Iya benar ibu Itte pernah dapat bantuan, tapi hanya bantuan material sedikit yang kesannya hanya tahap satu. Dan biasanya bantuan bedah rumah itu tahap satu hingga tiga," ujarnya.
Kendati demkian, Kahar tetap bersyukur dengan masuknya tiga unit rumah dari warganya yang bernama Sukarmi, Subur dan Masalle yang mendapatkan prioritas bedah rumah ditahun 2026 mendatang.
Ia berharap, tahun depan tiga rumah itu sudah pasti akan dikerjakan. Karena berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, laporan yang sudah masuk tidak kunjung masuk program bedah rumah.
"Saya sangat bersyukur sekali, tiga rumah warga saya bisa dibedah rumah walaupun di masukan di anggaran tahun 2026. Cuma saya berharap betul kalau bisa rumah ibu Itte masuk juga, karena kan lantainya sudah parah betul," tutupnya. (lex)