KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Ibu Kota Nusantara terus menjadi perbincangan cukup penting. Hal ini yang turut dilakukan Universitas Balikpapan (Uniba) dengan menggelar bincang-bincang dan bazar buku yang bertemakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Ballroom Aji Putri Karangmelenu Lantai 8 Gedung Universitas Balikpapan pada Jumat, (12/7/2024) kemarin.
Dalam bincang-bincang tersebut, membahas terkait buku yang sudah diterbitkan Rektor Uniba Isradi Zainal dengan judul IKN Nusantara dari Pakunagara Untuk Indonesia dan Dunia.
Beberapa narasumber dihadirkan seperti Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin, mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan arsitek desain IKN Nusantara I Nyoman Nuarta. Turut hadir pula Dr. Rendi Susiswo Ismail selaku Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kaltim (Yapenti DWK).
Kepada narasumber dan undangan, Isradi Zainal mengatakan buku IKN yang ditulis cukup penting sebagai jawaban atas isu-isu atau keraguan terkait pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
"Buku ini merupakan upaya kami sebagai akademisi untuk mengonfrontasi hoaks yang beredar dan memberikan pencerahan kepada masyarakat," ujar Dr Isradi Zainal.
Memang, isi tulisan dalam buku tersebut didasarkan pada pengamatan langsung di lapangan dan komunikasi dengan masyarakat serta pihak Otorita IKN. Tak hanya itu, Isradi juga turut mengunjungi lokasi-lokasi terdampak, termasuk daerah banjir, dan berdiskusi dengan berbagai pihak. Informasi yang disampaikan dalam buku ini bisa dipertanggungjawabkan dan akan mencerahkan siapa saja, baik yang pro maupun kontra terhadap IKN.
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa buku tersebut disebarkan secara gratis dan tidak diperjualbelikan, sehingga bagi siapapun yang ingin membacanya tersedia di perpustakaan Universitas Balikpapan."Siapa saja yang memiliki pertanyaan terkait IKN bisa merujuk pada buku ini, karena jawabannya ada di sana," ujarnya.
Sementata, Rendi Susiswo Ismail, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, diskusi ini sangat penting untuk menyempurnakan buku IKN.
"Kita bedah kekurangan dan kelebihan buku ini untuk penyempurnaan. Ini akan menjadi dokumen penting yang dicari di masa depan," ujarnya. (and)


